Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Gembira Perusahaan Asing Tinggalkan Rusia: Terima Kasih, Tuhan

Kompas.com - 28/05/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku bahwa dia senang beberapa perusahaan asing meninggalkan Rusia karena bisnis dalam negeri dapat menggantikan mereka.

Dia juga memperingatkan Barat bahwa Moskwa masih akan menemukan cara untuk memperoleh teknologi canggih dan barang-barang mewah.

Putin menyebut operasi militernya di Ukraina sebagai titik balik dalam sejarah Rusia, sebagaimana dilansir Channel News Asia, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Janji Putin jika Barat Cabut Sanksi terhadap Rusia

Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai, sejumlah investor asing utama yakni mulai dari BP hingga McDonald's telah keluar tepat ketika ekonomi Rusia menghadapi kontraksi terburuknya sejak tahun-tahun gejolak keruntuhan Uni Soviet.

"Kadang-kadang ketika Anda melihat mereka yang pergi, terima kasih Tuhan, mungkin? Kami akan menempati ceruk mereka: bisnis kami, produksi kami,” ujar Putin.

Dia menuturkan, perusahaan-perusahaan dalam negeri akan berkembang di tanah air mereka sendiri.

Berbicara melalui tautan video kepada para pemimpin negara-negara bekas Uni Soviet, Putin menyindir bahwa kemewahan seperti Mercedes masih akan tersedia, meskipun dia mengakui bahwa barang-barang itu mungkin sedikit lebih mahal.

Baca juga: Putin Tegaskan Barat Tak Akan Berhasil Putus Hubungan dengan Rusia

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka akan membawanya dari mana saja, dari negara mana pun,” ujar Putin.

Di sisi lain, Putin berujar bahwa Rusia masih membutuhkan akses ke teknologi maju dari ekonomi maju.

“Kami tidak akan memisahkan diri dari ini (teknologi maju). Mereka ingin memeras kami sedikit, tetapi di dunia modern ini tidak realistis, tidak mungkin,” ucap Putin.

Dia tidak merinci bagaimana Rusia akan menemukan cara untuk mempertahankan akses ke komponen dan perangkat lunak dari Barat.

Baca juga: Bendera Ukraina Berkibar di Puncak Putin, Polisi Kirgistan Luncurkan Penyelidikan

Putin berjanji bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia akan gagal.

Pasalnya, negara-negara maju sedang bergulat dengan spiral inflasi, rantai pasokan yang rusak, dan krisis pangan tepat ketika pusat kekuatan ekonomi global telah pindah ke Asia.

Sanksi-sanksi Barat telah memicu inflasi Rusia, meski Putin mengatakan bahwa negaranya mengatasinya dengan baik dan bahwa Moskwa berpaling dari Barat demi China, India, dan kekuatan lainnya.

Baca juga: Kanselir Jerman Tegaskan Putin Tidak Akan Menang Perang

“Perwakilan bisnis kami tentu menghadapi masalah, terutama di bidang rantai pasokan dan transportasi. Tapi bagaimana pun, semuanya bisa disesuaikan, semuanya bisa dibangun dengan cara baru,” kata Putin.

Dia menegaskan, perjuangan tersebut bukannya tidak menimbulkan kerugian. Namun dia yakin, Rusia akan menjadi lebih kuat.

“Bagaimana pun, kami pasti memperoleh kompetensi baru, kami mulai memusatkan sumber daya ekonomi, keuangan, dan administrasi kami pada bidang terobosan,” papar Putin.

Baca juga: Ramzan Kadyrov, Pemimpin Chechnya sekaligus Sekutu Putin Siap Serang Polandia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com