Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-92 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Gempur 40 Kota, Kanselir Jerman Sebut Putin Tak Akan Menang

Kompas.com - 27/05/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-92 pada Kamis (26/5/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut kami rangkumkan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-92, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Benarkah Rusia Kerahkan Senjata Laser di Ukraina?

Pertempuran

Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gaidai mengakui bahwa pasukan Ukraina mundur sebelum tentara Rusia melancarkan serangan di wilayah Donbas.

Namun, Gaidai mengatakan bahwa jalan terakhir keluar dari Lysychansk dan Sievierodonetsk tetap berada di luar kendali Rusia.

Sekitar 150 orang dimakamkan di kuburan massal di Lysychansk dan polisi sedang mengumpulkan lebih banyak jenazah.

Baca juga: Pesawatnya Ditembak Rudal Stinger, Jenderal Rusia Tewas di Ukraina

Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, Rusia telah menggempur lebih dari 40 kota di wilayah Donbas dalam 24 jam terakhir.

Serangan Rusia itu menghancurkan atau merusak 47 situs sipil, termasuk 38 rumah dan sebuah sekolah.

Tawanan perang Ukraina yang ditahan di Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk yang didukung Rusia berjumlah sekitar 8.000 orang.

Sedikitnya empat warga sipil tewas dan beberapa terluka akibat serangan Rusia di Kota Kharkiv di timur laut Ukraina pada Kamis.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-91 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Kuasai 95 Persen Lugansk, Abramovich Jual Chelsea

Diplomasi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, daya tarik uang Rusia membuat beberapa negara toleran terhadap agresi.

Zelensky mengatakan hal itu saat dia menolak seruan untuk menerima konsesi teritorial untuk menenangkan Moskwa.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos bahwa Rusia tidak akan menang perang di Ukraina.

Scholz menuturkan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak boleh mendikte persyaratan kesepakatan damai apa pun.

Turki sedang dalam negosiasi dengan Rusia dan Ukraina untuk membuka koridor melalui Turki untuk ekspor gandum dari Ukraina.

Baca juga: Invasi Ukraina Mungkin Jadi Awal Perang Dunia Ketiga, jika Pecah Bisa Akhiri Peradaban

Ekonomi

Rusia memajukan undang-undang (UU) baru yang memungkinkannya mengendalikan bisnis perusahaan-perusahaan Barat yang memutuskan untuk pergi setelah invasi.

Uni Eropa masih dapat mencapai kesepakatan mengenai embargo minyak Rusia dalam beberapa hari mendatang atau mencari instrumen lain jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.

Hal itu disampaikan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dalam pembicaraan G7 di Berlin.

Baca juga: Aset Kripto Anjlok, Penggalangan Dana untuk Ukraina Ikut Babak Belur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com