Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Kripto Anjlok, Penggalangan Dana untuk Ukraina Ikut Babak Belur

Kompas.com - 25/05/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Ukraina berencana terus meminta para investor kripto untuk membantu mengumpulkan dana meski aset kripto mengalami kemerosotan dan membuat upaya penggalangan dana babak belur.

Menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Pemerintah Ukraina telah memanfatkan media sosial untuk meminta sumbangan berupa aset kripto.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov berusaha untuk mengumpulkan investor kripto pekan ini di Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Baca juga: Hongaria Nyatakan Status Darurat Nasional akibat Perang Rusia di Ukraina

Hingga 19 Maret, dompet "Bantuan untuk Ukraina" dari Pemerintah Ukraina mengatakan telah mengumpulkan aset kripto dengan nilai lebih dari 60 juta dollar AS.

Namun dua bulan kemudian, pada 19 Mei, nilai aset yang terkumpul kini hanya senilai 51,5 juta dollar AS menyusul merosotnya aset-aset kripto global.

Hal tersebut dilaporkan oleh Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina Alex Bornyakov, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (25/5/2922).

Aset kripto telah turun tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Ukraina Bombardir Pangkalan Rusia dengan Meriam Howitzer Kiriman NATO

Bitcoin telah kehilangan lebih dari 20 persen dari harganya sejauh ini di bulan Mei, menyusul penurunan 17 persen pada April.

Kondisi ini menyoroti risiko yang dihadapi oleh para pemegang aset yang sangat fluktuatif.

Semua dana yang terkumpul dalam dompet "Bantuan untuk Ukraina" disimpan dalam aset kripto.

Bornyakov menuturkan, Pemerintah Ukraina dapat membelanjakan 45 juta dollar AS dari dompet tersebut untuk keperluan peralatan tentara Ukraina.

Baca juga: Inilah Sosok Diplomat Rusia yang Pilih Mundur karena Malu atas Invasi di Ukraina

Ukraina telah mendanai upaya perangnya sebagian dengan aset kripto.

Setahun sebelum perang, terjadi peningkatan donasi bitcoin ke kelompok sukarelawan Ukraina, beberapa di antaranya memasok peralatan ke pasukan Ukraina.

Kini, Kyiv memperkirakan membutuhkan dana senilai 15 miliar dollar AS selama tiga bulan ke depan untuk membantu pemulihan ekonomi yang dilanda perang.

Baca juga: Ukraina Kumpulkan Mayat-mayat Tentara Rusia yang Bergelimpangan, Ini yang Akan Dilakukan

NFT

Terlepas dari volatilitasnya, aset kripto masih menarik bagi Ukraina yang ingin mengumpulkan dana.

Merek bir independen terbesar di Ukraina, Obolon, berencana menjual NFT untuk membantu persuahaan mendistribusikan air gratis untuk bantuan kemanusiaan.

Obolon berencana menjual 5.000 NFT seharga 0,1 eter (sekitar 200 dollar AS), yang dapat ditukar dengan botol bir peringatan setelah perang.

"Proyek ini secara langsung membantu kami untuk terus berkembang, karena hari ini situasi keuangan di perusahaan sulit karena di Ukraina situasi ekonomi sangat sulit," kata Direktur Perdagangan Luar Negeri Obolon Olexander Chub.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-90 Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Incar Konflik Panjang, Batas Usia Militer Rusia Diubah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com