Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Sekolah Dasar Texas, 14 Siswa dan 1 Guru Tewas Jadi Korban

Kompas.com - 25/05/2022, 06:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TEXAS, KOMPAS.com - Seorang pria bersenjata berusia 18 tahun membunuh 14 siswa dan seorang guru di sebuah sekolah dasar (SD) di Texas, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/5/2022).

Serangan di Uvalde, Texas -sebuah komunitas kecil berjarak sekitar sejam dari perbatasan Meksiko- adalah yang terbaru dari serangkaian penembakan mematikan di Amerika, di mana kengerian pada siklus kekerasan senjata telah gagal memicu tindakan yang cukup untuk mengakhirinya.

Gubernur Greg Abbott, dalam konferensi pers, mengatakan pria bersenjata itu diyakini telah menembak neneknya sebelum menuju ke Sekolah Dasar Robb pada tengah hari, meninggalkan kendaraannya dan masuk dengan pistol, dan mungkin juga senapan.

Baca juga: Penembakan Buffalo: Biden Desak Semua Orang AS Tolak Gagasan Supremasi Kulit Putih

"Dia menembak dan membunuh, secara mengerikan dan tidak dapat dipahami, 14 siswa dan membunuh seorang guru," kata Abbott, dilansir dari AFP.

Gubernur mengatakan tersangka, yang dia gambarkan sebagai remaja lokal dan warga negara AS, juga telah "tewas".

Abbott menyampaikan bahwa diyakini petugas yang merespons telah membunuh pelaku penembakan di sekolah Texas.

Rekaman menunjukkan sekelompok kecil anak-anak tampak kocar-kacir melalui mobil dan bus yang diparkir, beberapa berpegangan tangan saat mereka melarikan diri di bawah pengawalan polisi dari sekolah.

Kejadian penembakan kali ini menjadi insiden paling mematikan yang terjadi di sekolah di AS sejak 14 siswa sekolah menengah dan tiga staf dewasa tewas di Parkland, Florida pada 2018 dan bisa jadi yang terburuk di sebuah sekolah dasar sejak penembakan Sandy Hook pada 2012 di Connecticut, di mana 20 anak-anak dan enam staf tewas.

Baca juga: Tersangka Penembakan Massal Bermotif Rasialis Undang Orang untuk Tinjau Rencana Serangannya

Respons Gedung Putih

Gedung Putih memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk duka bagi para korban -yang kematiannya menimbulkan gelombang keterkejutan di sebuah negara yang masih dilanda kengerian Sandy Hook.

Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang penembakan itu, dan dijadwalkan akan berpidato di depan negara.

Robb Elementary, yang mengajar lebih dari 500 siswa, sebagian besar Hispanik dan siswa yang kurang beruntung secara ekonomi dari kelas dua hingga kelas empat, meminta orang tua untuk tidak menjemput anak-anak mereka sampai semuanya dihitung.

"Tolong jangan jemput siswa saat ini. Siswa perlu dipertanggungjawabkan sebelum mereka dilepaskan ke perawatan Anda. Anda akan diberitahu untuk menjemput siswa setelah semuanya dipertanggungjawabkan," kata sekolah di situs webnya.

Baca juga: Terungkap Motif Pelaku Penembakan Massal di Gereja AS: Punya “Kebencian Terhadap Taiwan”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com