Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklankan Wanita di Kursi Roda, Lazada Diboikot, Dituding Hina Keluarga Kerajaan Thailand

Kompas.com - 10/05/2022, 20:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BANGKOK, KOMPAS.com - Militer Thailand memboikot pengecer online Lazada atas sebuah iklan yang sedang diselidiki pemerintah, karena diduga menghina keluarga kerajaan negara itu.

Langkah ini akan membuat 245.000 anggota militer Thailand dilarang menggunakan jasa dari raksasa e-commerce itu untuk tujuan resmi.

Baca juga: Dituduh Sindir Raja Thailand, Konten April Mop Maskapai Thailand Berujung Tuntutan Pidana

Thailand memiliki undang-undang yang ketat untuk upaya memfitnah, menghina, atau mengancam anggota senior keluarga kerajaan Thailand.

Lazada yang berbasis di Singapura adalah salah satu pengecer online terbesar di Asia Tenggara.

Pengumuman itu muncul setelah warga yang setia kepada raja mengeluh tentang video TikTok yang mempromosikan penjualan Lazada pada 5 Mei.

Pelapor mengatakan iklan tersebut, yang menampilkan seorang wanita di kursi roda, mengejek adik perempuan Raja Vajiralongkorn, Putri Chulabhorn.

Adik Raja Thailand itu menggunakan kursi roda akibat Lupus, penyakit autoimun.

Video itu "menyerang kerajaan" dan "menyebabkan perpecahan dalam masyarakat Thailand," kata juru bicara tentara Thailand Kolonel Sirichan Ngathong dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir BBC pada Selasa (10/5/2022).

"Tentara sekarang memiliki kebijakan untuk melarang semua unit tentara dan kegiatan terkait tentara memesan barang dagangan dari platform Lazada atau mengirimkan barang dari Lazada," tambahnya.

Baca juga: Menang Lotre Rp 7,7 Miliar, Biksu Thailand Bagi-bagi Duit ke 3.000 Warga, Antrean Capai 1 Km

Menteri ekonomi digital Thailand Chaiwut Thanakamanusorn mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah mempertimbangkan tindakan hukum terhadap influencer dan agensi periklanan yang bertanggung jawab atas video tersebut, serta Lazada.

Berdasarkan hukum "lese-majeste" Thailand, pengadilan dapat menjatuhkan hukuman penjara hingga 15 tahun, untuk setiap pelanggaran pencemaran nama baik, penghinaan atau ancaman Raja Maha Vajiralongkorn, ratu, pewaris atau bupati mereka.

Lazada, yang merupakan unit Asia Tenggara dari grup ritel online China Alibaba, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari BBC yang melaporkan berita ini.

Sebelumnya perusahaan meminta maaf atas "kerusakan emosional", yang disebabkan oleh video tersebut dan mengatakan seharusnya lebih berhati-hati.

Setidaknya setengah lusin bisnis di Thailand, termasuk beberapa yang dijalankan oleh istana, juga telah menangguhkan penggunaan Lazada karena video tersebut, menurut kantor berita Reuters.

Baca juga: Demi Temui Istri, Pria di Thailand Nekat Pergi ke India Pakai Perahu Karet Tiup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com