KYIV, KOMPAS.com - Rentetan insiden kebakaran terjadi di wilayah Rusia, yang berdekatan dengan Ukraina beberapa minggu terakhir, memunculkan pertanyaan apakah Ukraina atau pendukung mereka melakukan kampanye sabotase di dalam Rusia?
Setidaknya 17 orang dilaporkan tewas dalam kebakaran mematikan dua minggu lalu di sebuah lembaga penelitian kedirgantaraan (Central Research Institute of the Aerospace Defense Forces) di Tver, barat laut Moskwa.
Seminggu kemudian, kebakaran lain terjadi di sebuah pabrik amunisi di Perm, lebih dari 1.100 kilometer (680 mil) ke timur. Api selanjutnya juga melalap dua depot minyak terpisah di Bryansk, dekat Belarus.
Apakah ini kebetulan atau tanda bahwa Ukraina mulai membalas Moskwa karena menyerang negara mereka?
Baca juga: Rusia Nilai Boikot di G20 Tak Logis, Tak Serta Merta Lenyapkan Rusia, Tak Bantu Penyelesaian Konflik
AFP mewartakan pada Minggu (8/5/2022) bahwa sejak kebakaran yang menewaskan belasan orang di Tver pada 21 April, media sosial ramai melaporkan setiap kebakaran di suatu tempat di Rusia.
Unggahan terutama mengungkap adanya insiden di lokasi sensitif, sehingga memunculkan kekhawatiran bahwa itu merupakan tanda bahwa “Negara Beruang Putih” sedang diserang secara rahasia.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden-insiden itu, tetapi analis mengatakan setidaknya beberapa insiden, terutama di Bryansk, menunjukkan kemungkinan upaya Kyiv untuk membuat penyerbu mereka merasakan panasnya perang.
Dalam sebuah unggahan di Telegram, Mykhaylo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menyebut kebakaran itu sebagai "intervensi ilahi."
"Depot bahan bakar besar terbakar secara berkala... untuk alasan yang berbeda," tulisnya.
"Karma adalah hal yang kejam."
Baca juga: AS Terbitkan Sanksi Baru ke Rusia, Sektor Jasa hingga Industri Pertahanan Jadi Target
Di negara besar seperti Rusia, kebakaran di pabrik atau bangunan terpencil biasanya tidak terlalu mengejutkan.
Tetapi sejak serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, lebih dari selusin kebakaran yang dicatat oleh orang-orang yang mendokumentasikan perang, telah menarik perhatian besar di media sosial, di tengah kekhawatiran ada kampanye teror pembakaran oleh Ukraina.
Bahkan kebakaran akhir bulan lalu di timur jauh Rusia -- di pangkalan udara utara Vladivostok dan di pabrik batu bara di Sakhalin -- menimbulkan kecurigaan.
Pada Rabu (4/5/2022), kebakaran besar juga melanda sebuah pabrik bahan kimia di Dzerzhinsk, timur Moskwa.
"Para penyabotase di Rusia menentang Putin melanjutkan pekerjaan heroik," kata Igor Sushko, seorang pebalab Ukraina yang secara teratur mengunggah foto dan video di Twitter, tentang dugaan tindakan sabotase di dalam Rusia.
Tetapi dia tetapi tidak memberikan bukti bahwa insiden-insiden itu disengaja.
Penasihat Zelensky lainnya, Oleksiy Arestovych, sama-sama memberikan keterangan yang ambigu kepada The New York Times. Dia hanya memberi catatan bahwa Israel pun tidak pernah mengakui serangan dan pembunuhan terselubungnya.
"Kami tidak mengkonfirmasi, dan kami tidak menyangkal," katanya.
Baca juga: Kebakaran Besar Terjadi di Depot Minyak Bryansk Rusia, Dekat Ukraina
Analis perang meyakini bahwa kebakaran di Bryansk, yang menghantam fasilitas pengiriman minyak ke Eropa, disengaja dan terkait dengan perang.
Analis anonim di balik "Ukraine Weapons Tracker" (akun Twitter yang mengunggah peristiwa terperinci dengan video pendukung serangan oleh kedua belah pihak), mengatakan mereka menerima informasi yang "dapat dipercaya" bahwa kebakaran di Bryansk adalah akibat dari serangan drone Bayraktar Ukraina.
"Jika akurat, maka cerita ini kembali menunjukkan kemampuan pasukan Ukraina untuk melakukan serangan di wilayah Rusia menggunakan aset jarak jauh," tulis mereka sebagaimana dilansir AFP.
“Saya pikir itu mungkin serangan Ukraina, tetapi kami tidak dapat memastikannya,” Rob Lee, analis perang lainnya, mengatakan kepada The Guardian.
Selain itu, ada sejumlah penembakan yang dilakukan oleh helikopter dan pesawat tak berawak, dan tindakan nyata sabotase terhadap infrastruktur di Kursk dan Belgorod Oblast di perbatasan Ukraina, dekat dengan pertempuran.
Gubernur Belgorod dan Kursk sama-sama menyalahkan kebakaran dan penghancuran infrastruktur seperti jembatan kereta api pada penyabotase dan penyerang dari Ukraina.
Baca juga: WHO Kumpulkan Bukti Kemungkinan Investigasi Kejahatan Perang Rusia
Menyoal serangan 1 April di depot bahan bakar Belgorod, Gubernur Vyacheslav Gladkov mengatakan di saluran Telegramnya, bahwa itu hasil dari "serangan udara dari dua helikopter angkatan bersenjata Ukraina, yang memasuki wilayah Rusia pada ketinggian rendah."
"Tidak ada yang mengkonfirmasi sabotase Ukraina, kecuali fakta bahwa banyak kebakaran tampaknya mengenai sasaran strategis/militer," kata Phillips O'Brien, profesor studi strategis di Universitas St Andrews, Skotlandia.
Serangan semacam itu "tentu saja tampaknya menjadi bagian dari strategi mereka," katanya.
Para pejabat Pentagon mengatakan bahwa pasukan Rusia di Ukraina tertatih-tatih oleh rantai pasokan yang lemah, dan serangan terhadap infrastruktur mereka akan semakin mempengaruhi upaya perang mereka.
Tetapi para pejabat AS tidak mau mengomentari apakah, lebih jauh di dalam Rusia, ada kampanye sabotase aktif yang mengenai target yang tidak terkait langsung dengan invasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.