Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Neo-Nazi di Australia Rayakan Ulang Tahun Adolf Hitler, Picu Kemarahan Meluas

Kompas.com - 08/05/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily Mail

MELBOURNE, KOMPAS.com – Kelompok neo-Nazi di Australia merayakan ulang tahun Adolf Hitler sambil memberikan hormat Nazi dengan kue berlogo swastika. Acara tersebut memicu kemarahan yang meluas.

Dilansir Daily Mail, Rabu (4/5/2022), kelompok tersebut merayakan hari kelahiran Adolf Hitler di The Hof Downtown di Melbourne, Australia.

Satu foto menunjukkan, pemimpin sayap kanan Tom Sewell memegang foto Adolf Hitler di meja saat yang lain melakukan hormat Nazi.

Baca juga: Rusia Tuduh Israel Dukung Neo-Nazi di Kyiv Usai Sebut Hitler Berdarah Yahudi

Foto itu diunggah di internet dengan wajah para anggota diburamkan kecuali Sewell. Selain itu, ada foto kue ulang tahun dengan logo swastika dan potret Adolf Hitler.

The Hof Downtown mengaku, pihaknya tidak mengetahui acara tersebut sampai kelompok tersebut membayar tagihan dan ternyata membuat order dengan nama palsu.

Di Facebook, The Hof Downtown juga membantah mengetahui tentang kue tersebut.

“Kelompok itu terlihat seperti yang lain dan tidak ada yang mencurigakan tentang itu. Jadi kami tidak berpikir hal buruk akan terjadi," tulis Managing Director The Hof Group Marcel Mooley di Facebook.

Baca juga: Putin Bandingkan Barat dengan Nazi karena Diskriminasi Terhadap Rusia

“Tidak perlu dikatakan bahwa kami tidak mendukung segala jenis rasialisme. Kami kecewa karena ini terjadi dan maaf jika ini membuat siapa pun kesal,” sambung Moodley.

Moodley menambahkan, pihaknya juga memasukkan insiden tersebut sebagai masalah pribadi karena dia merupakan orang non-kulit putih yang berasal dari Afrika Selatan.

“Kami di Hof Group mengutuk segala bentuk rasialisme, Nazisme, atau supremasi kulit putih dalam format apa pun,” lanjut Moodley.

“Kami juga sangat ngeri dan sedih bahwa ini ada di zaman modern di negara bebas yang indah yang kita semua bisa sebut rumah,” imbuh Moodley.

Dia menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak akan ditoleransi.

Baca juga: Selamat dari 4 Kamp Konsentrasi Nazi, Korban Holocaust Tewas dalam Serangan Rusia ke Ukraina

Ketua Komisi Antifitnah Dvir Abramovich kembali menyerukan kepada pemerintah federal Australia untuk menetapkan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris.

“Melihat gambar-gambar itu, orang bisa mengira itu diambil di sebuah kedai di Nazi Jerman pada 1930-an, bukan di Melbourne 2022,” kata Abramovich kepada Daily Mail Australia.

Dia menambahkan, kelompok tersebut merupakan ancaman yang semakin besar terhadap Australia. Jika tidak segera bertindak, Abramovich khawatir akan timbul korban jiwa.

“Kebencian penuh yang ditampilkan dalam gambar-gambar ini adalah pengingat bahwa neo-Nazi masih hidup dan harus membuat semua orang merinding karena retorika kebencian yang dimuntahkan para fanatik ini,” papar Abramovich.

Baca juga: Zelensky Samakan Invasi Rusia dengan Genosida Nazi, PM Israel Membantahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com