Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ledakan Terjadi di Wilayah Separatis, Moldova Khawatir Perang Rusia Ukraina Meluber

Kompas.com - 26/04/2022, 22:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Pemimpin Transnistria Vadim Krasnoselsky mengatakan di Telegram bahwa ancaman terhadap wilayah tersebut telah "menjadi nyata", dan "setiap tantangan akan menerima tanggapan yang sesuai".

Wilayah itu menyatakan tingkat ancaman teror "merah" selama 15 hari ke depan.

Artinya pemeriksaan keamanan di jalan-jalan dan perbatasannya dengan Moldova akan ditingkatkan, sekolah dialihkan ke pembelajaran jarak jauh dan parade memperingati kemenangan Perang Dunia II pada 9 Mei dibatalkan.

RIA Novosti mengutip sebuah sumber di pemerintahan Transnistria yang mengatakan tiga orang tak dikenal secara tidak resmi melintasi perbatasan dari Ukraina, menyerang kementerian keamanan, lalu menyeberang kembali.

Baca juga: Krisis Gas, Moldova Padamkan Api Abadi dan Umumkan Keadaan Darurat 30 Hari

Wilayah separatis Transnistria

Transnistria adalah wilayah yang didukung Moskwa yang memisahkan diri pada 1990, diikuti oleh perang singkat pada 1992, dengan tentara Rusia bertempur bersama separatis melawan pasukan Moldova.

Konflik yang membeku telah membuat Rusia mengerahkan pasukan di sana sejak itu.

Wilayah ini terletak sekitar 80 kilometer (50 mil) dari ibu kota Moldova, Chisinau, berbatasan dengan Ukraina barat.

Moskwa masih memiliki pangkalan militer di sana, menjaga persediaan sekitar 20.000 ton amunisi.

Chisinau telah lama meminta pasukan Rusia untuk pergi.

Seorang pejabat senior militer Rusia pekan lalu mengangkat isu "penindasan" penutur bahasa Rusia di Transnistria, dalam konteks kampanye militer Rusia di Ukraina.

Kementerian luar negeri Moldova memanggil duta besar Rusia atas komentar tersebut.

Baca juga: Penembakan di Taman Kanak-kanak Rusia: Guru dan Dua Anak Tewas

Moldova, bekas republik Soviet berpenduduk 2,6 juta orang dan merupakan salah satu negara termiskin di Eropa.

Presiden Sandu terpilih pada 2020 dengan program pro-Barat dan sejak konflik Ukraina dimulai, negara tersebut telah dibanjiri kunjungan oleh pejabat Barat termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan dorongan pendanaan dari IMF.

Tidak seperti negara tetangga Rumania, Moldova bukan anggota NATO. Secara resmi negara ini meminta untuk bergabung dengan blok tersebut pada Maret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com