Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Uji Coba ICBM Terbaru, Putin: Musuh Akan Pikir-pikir

Kompas.com - 21/04/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir terbarunya pada Rabu (20/4/2022).

Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, uji coba rudal terbaru bernama Sarmat tersebut akan membuat musuh-musuh Moskwa untuk berhenti dan berpikir.

Rudal Sarmat untuk kali pertama diuji coba diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia dan mengenai sasaran di semenanjung Kamchatka, hampir 6.000 kilometer jauhnya.

Baca juga: Kehebatan Rudal Sarmat, ICBM Rusia Berjuluk Satan 2 yang Bisa Sasar Target Apa pun di Bumi

Dilansir Reuters, Sarmat telah dikembangkan selama bertahun-tahun lamanya. Peluncuran rudal tersebut terjadi saat ketegangan geopolitik sangatlah tinggi.

Putin mengatakan, rudal tersebut memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern.

“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka untuk berpikir untuk mencoba mengancam negara kita,” ujar Putin.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu bahwa Sarmat diluncurkan dari peluncur bawah tanah pukul 15.12 waktu Moskwa.

Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan, pasukan nuklir Rusia akan menerima pengiriman rudal terbaru tersebut pada musim gugur tahun ini.

Baca juga: Menhan AS Desak Jenderal China Beri Jaminan Tak Akan Bantu Militer Rusia

Simbol

Jack Watling dari lembaga think-tank RUSI di London mengatakan, ada unsur sikap dan simbolisme dalam peluncurkan rudal Sarmat.

Pasalnya, peluncuran rudal tersebut kurang dari tiga pekan sebelum parade Hari Kemenangan tahunan di mana Rusia kerap memamerkan senjata terbarunya.

“Waktu pengujian mencerminkan keinginan Rusia untuk menunjukkan sesuatu sebagai pencapaian teknologi menjelang Hari Kemenangan, pada saat banyak teknologi mereka belum memberikan hasil yang mereka inginkan,” kata Watling.

Sementara itu, Douglas Barrie dari International Institute for Strategic Studies menuturkan bahwa peluncuran itu merupakan tonggak penting bagi Rusia setelah bertahun-tahun tertunda karena masalah pendanaan dan tantangan desain.

Dia menambahkan, lebih banyak tes akan diperlukan sebelum Rusia benar-benar dapat menempatkan Sarmat sebagai pengganti rudal SS-18 dan SS-19 yang sudah tua.

Barrie berujar, kemampuan Sarmat untuk membawa 10 atau lebih hulu ledak menimbulkan tantangan bagi sistem radar dan pelacakan berbasis darat dan satelit.

Baca juga: Turki: Ada Sekutu NATO yang Ingin Perang di Ukraina Lebih Lama untuk Melemahkan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com