Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Risiko Ekonomi Perang di Ukraina dan Tantangan Presidensi G20 di Bali

Kompas.com - 20/04/2022, 10:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“According @googlemaps there is a "traffic jam" at 3:15 in the morning on the road from Belgorod, Russia to the Ukrainian border.” Begitu Profesor Dr Jeffrey Lewis, ahli nonproliferasi dan kontrol senjata, merilis jejak awal gerakan militer Rusia ke Ukraina melalui Twitter, Kamis, 24 Februari 2022.

Lewis asal Middlebury Institute of International Studies (MIIS) di Monterey, California, Amerika Serikat (AS), menulis, “It starts *exactly* where we saw a Russian formation of armor and IFV/APCs show up yesterday. Someone's on the move.”

Profesor Lewis dan tim peneliti MIIS memantau data Google Maps Belgorod, 25 mil (40,2 km) di utara perbatasan Ukraina-Rusia di Rusia, melalui data anonim pengguna sistem-operasi Android (A Paleja, 2022). Lewis merilis data detik-detik awal gerakan militer Rusia 3 jam sebelum Presiden Rusia, Vladimir Putin, merilis ‘operasi militer khusus’ Rusia ke Ukraina (Sharma, 25/4/2022; Lerman, The Washington Post, 25/2/2022).

Baca juga: Taipan Rusia Kecam Pembantaian di Ukraina: 90 Persen Orang Rusia Menentang Invasi

Google, Twitter, dan Facebook kini menjadi sistem senjata dalam “perang” melalui big data (collective intelligence). Kita lihat, misalnya tahun 2017, Google dan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) bekerjasama dalam Project Maven piranti lunak drone guna meningkatkan akurasi serangan drone (Ron, 2018).

Dalam perang di Ukraina, gambar-gambar satelit Google Maps, tulis Patricia McKnight (2022), menunjukkan posisi pasukan-pasukan Rusia. Senin (18/4/2022), foto satelit Google Maps menunjukkan pusat-pusat komando, pesawat tempur, kapal tempur, dan basis militer Rusia.

Maka Roskomnadzor, regulator internet Rusia, mengajukan gugatan-hukum tehadap Google ke pengadilan Rusia dengan tuduhan penyebaran informasi sesat tentang “operasi militer khusus’ Rusia di negara Ukraina (Qureshi, 2022).

Google LLC, perusahan teknologi multinasional asal AS, mengelola artificial intelligence (AI), mesin-lacak, iklan online, piranti komputer, e-commerce, cloud computing, dan quantum computing (Rich, 2016). Awal Maret 2022, Netflix, ikut Google, Apple, dan perusahan global lain memutus hubungan bisnis ke zona Rusia. Google Eropa blok kanal-kanal YouTube media Rusia, RT dan Sputnik, di seluruh zona Eropa, akibat operasi khusus militer Rusia di Ukraina. Kanal YouTube RT memiliki pengguna/konsumen sekitar 4,5 juta (RFE/RL, 1/3/2022).

Jadi, digitalisasi ekonomi global tidak otomatis melahirkan kerja sama ekonomi, stabilitas politik, dan integrasi kawasan.

Geopolitik dari era Perang Dingin

Apa yang kita hadapi saat ini akibat perang di Ukraina, tulis Adam S Posen pada jurnal Foreign Policy edisi 17 Maret 2022: ‘The End of Globalization?’ atau seakan berakhir globalisasi. Pekan awal perang di Ukraina, ekonomi Rusia terperangkap dalam sanksi ekonomi dari banyak negara. Hingga 19 April 2022), sekitar 200.000 tenaga-kerja pada perusahan asing di Moskwa terancam pemutusan hubungan kerja atau PHK (CNN, 19/4/2022).

Awal April 2022, sebanyak 600 perusahan multinasional asal Eropa Barat dan AS, tutup operasi atau keluar dari zona Rusia. Banyak negara membekukan aset-aset pengusaha kaya mitra Presiden Vladimir Putin. Bahkan sejumlah negara melarang penerbangan sejumlah elite asal Rusia ke negara-negara itu.

AS dan sekutunya (NATO) membekukan cadangan aset bank sentral Rusia dan akses ke sistem pembayaran finansial global SWIFT, tulang-punggung transaksi bank-bank dunia.

Namun, Maret 2022, tulis Jeane Whalen di The Washington Post, nilai tukar rubel (Rusia) terhadap dollar AS dan bank-bank, mulai pulih di Rusia. Perang di Ukraina membentuk tata-ulang geopolitik dan ekonomi global.

Globalisasi menawarkan keterbukaan arus barang, jasa, manusia, duit, dan informasi global. Ini ideologi utama ekonomi neo-liberal. Ideologi neo-liberal selama ini, tulis Profesor Stephanie Lee Mudge (2008) dari University of California, Berkeley (AS), dikenal dari programnya yakni privatisasi, liberalisasi, depolitisasi, deregulasi, dan moneterisme.

Baca juga: PBB Serukan Gencatan Senjata 4 Hari di Ukraina, Hormati Pekan Suci Ortodoks

Integrasi pasar-pasar dunia melalui program neolib adalah agenda globalisasi; ‘globalisasi’ dan ‘pasar’ adalah dua sisi pokok dan kembar dari keyakinan neolib (Steger, 2003:7). Keyakinan ini lahir dari ilham gagasan antara lain Herbert Spencer, Frederick Hayek, dan Milton Friedman; bahwa globalisasi adalah fenomena tidak terelakan dan tidak dapat diubah; Pesan-pesan ini, misalnya, kita dengar dari pidato Presiden AS Bill Clinton (1999) atau CEO FedEX seperti Frederich W. Smith (1999).

Namun, sanksi ekonomi AS dkk terhadap Rusia melahirkan sosok politisasi ekonomi, blok-blok baru ekonomi dunia, tata-ulang privatisasi, perdagangan, kebijakan ekonomi, regulasi, keuangan, moneter, hingga persenjataan. Tata baru ekonomi dunia sekilas bergerak dari tata multipolar ke bipolar berbasis geoekonomi-politik. Ini antara lain tantangan agenda Presidensi G20 di Bali pada awal November mendatang.

Konflik dan perang di Ukraina sejak 2014, tulis Sara Tubs (2022) asal University of Houston Faculty (AS), sekilas melahirkan keseimbangan-ulang tata-dunia era Perang Dingin 1950-an hingga 1990-an antara blok Amerika Serikat vs blok Uni Soviet. Maka pilihan Indonesia ialah semangat non-blok seperti era Presiden RI Soekarno 1950-an pada Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Operasi militer khusus Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 memicu ketegangan Rusia vs NATO, Uni Eropa dan kelompok negara industri G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat). Tahun 1990-an, Ukraina menyatakan diri ‘negara netral’ (Verkhovna Rada of Ukraine, 1990), misalnya menjalin kerjasama militer dengan Rusia dan Eropa Timur-Asia CIS (Commonwealth of Independent States), dan NATO tahun 1994.

Luas wilayah Ukraina 600.000 km2 dan penduduk 44 juta jiwa adalah negara kedua terbesar, setelah Rusia, di Eropa saat ini yang berbatasan dengan negara Belarus (utara), Polandia, Slovakia, dan Hongaria (barat), dan Omania dan Moldova (selatan) hingga laut Azov dan Laut Hitam.

Tahun 2008, Ukraina mengajukan proposal aliansi dengan NATO. Rencana Ukraina itu didukung AS, tetapi ditolak Perancis dan Jerman (Radina Gigova, 2022) karena oposisi Rusia terhadap proposal Ukraina aliansi ke NATO. Februari 2010, Presiden Ukraina Viktor Yanukovych merilis doktrin pozablokovist atau non-blok (Serhiy Kudelia, 2022).

Sejak itu, terjadi tarik-menarik kepentingan elite di Ukraina antara pro-NATO vs pro-Rusia (Ozili, 2022: 2). Ukraina menjadi zona stategis bagi AS dkk di Eropa. Alasannya, tulis Zbigniew Brzezinski (1997:36), Penasihat Keamanan Presiden AS Jimmy Carter (1977-1981) : “Ukraine, a new and important space on the Eurasian chessboard, is a geopolitical pivot because its very existence as an independent country helps to transform Russia.” Atau Ukraina adalah pintu masuk transformasi Rusia.

Presidensi G20 Bali

Dari Paris, Perancis, Maret 2022, Sekretariat Jenderal OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), organisasi ekonomi antara pemerintah 38 negara, merilis riset-kajian dampak global sosial-ekonomi dari perang di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Riak risiko perang sangat bergantung pada durasi perang dan respons kebijakan masing-masing negara, khususnya zona terdampak Eropa dan Amerika Serikat, akibat tekanan inflasi dan lonjakan harga komoditi (OECD, 2022:4).

Rusia dan Ukraina mengisi 30 persen ekspor gandum, 20 persen jagung-terigu, fertiliser mineral, dan gas alam, serta 11 persen minyak dunia. Pasokan logam, argon, neon atau titanium sponge banyak bergantung pada Rusia dan Ukraina. Rusia adalah pemasok palladium dan nikel.

Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran pabrik Azovstal Iron and Steel Works di Mariupol timur, Ukraina, Sabtu, 9 April 2022.MAXAR via AP PHOTO Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan gambaran pabrik Azovstal Iron and Steel Works di Mariupol timur, Ukraina, Sabtu, 9 April 2022.
Negara-negara Timur Tengah mengandalkan sekitar 75 persen total impor gandum dari Rusia dan Ukraina. Maka perang di Ukraina memicu gejolak, syok, dan disrupsi mata-rantai bisnis dan keuangan dunia, khususnya lonjakan harga minyak, gas, dan gandum (OECD, 2022:3).

Sanksi ekonomi dan pembekuan aset sejumlah pengusaha Rusia di berbagai negara juga memicu risiko ekonomi. Sejumlah penerbangan komersial dan kargo juga dirute-ulang atau batal. Anggaran militer naik tajam pada banyak negara Eropa.

Struktur pasar energi juga terdampak, akibat ketergantungan pada bahan bakar fosil atau gas dari Rusia. Dominasi dollar AS di pasar uang dan pembayaran antar-negara bakal terpengaruh, jika Rusia, Tiongkok, dan India (negara-negara BRICs) membentuk sistem mata uang saingan dollar AS. Arus pengungsi 4.934.415 warga Ukraina hingga Selasa kemarin, menurut laporan UNHCR (2022), menekan kondisi sosial-ekonomi negara-negara Eropa.

Risiko-risiko tersebut di atas adalah tantangan agenda Presiden G20 di Bali, awal November 2022. Khususnya Presidensi G20 di Bali, menurut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), adalah suatu momentum katalis pemulihan ekonomi dunia (Humas Setkab RI, 20/1/2022). Misalnya, agenda transformasi ekonomi berbasis digital antara lain literasi, keamanan data, transaksi digital, menghadapi kendala blok-blok ekonomi digital. Begitu pula kerjasama ekonomi digital antar pemerintah dan swasta mengalami disrupsi akibat perang di Ukraina.

Ekonomi Rusia menempati urutan ke-11 terbesar dari seluruh negara saat ini (Bank Dunia, 2022). Harga minyak global naik 20 persen pada awal Maret 2022 (Charles Riley, 3/3/2022). Inflasi di zona Eropa, menurut Oxford Economics (2022), naik 7 persen pada kuartal ke-3 tahun ini.

Raksasa industri energi British Petroleum, Shell, dan Equinor asal Norwegia keluar dari zona Rusia; Total Energies asal Prancis juga batal bangun investasi baru di Rusia (Riley, 3/3/2022).

Ini cuma contoh, perang di Ukraina telah mengubah ekonomi dunia (Berlinger, 5/3/2022). Faktor geopolitik dan blok ekonomi politik akibat perang di Ukraina adalah tantangan nyata agenda Presidensi G20 di Bali.

G20 (Group of Twenty) adalah forum antar-pemerintah dari 19 negara plus Uni Eropa. G20 yang dibentuk oleh menteri keuangan negara G7 tahun 1999, tanpa skretariat kantor pusat, membahas isu ekonomi, seperti stabilitas keuangan global, mitigasi perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan, khususnya sejak krisis peso Meksiko (1994), krisis keuangan Asia (1997-1998), dan krisis rubel Rusia (1998).

G20 mengisi 90 persen produk bruto global (G20 Foundation, 2020), 75-80 persen perdagangan dunia, 2/3 penduduk dunia, dan separuh wilayah negara-negara dunia (G20.org, 2014). Namun, kini anggota-anggota G20 terkotak-kotak ke dalam blok-blok ekonomi politik akibat perang di Ukraina.

Maka, Pemerintah Indonesia perlu hati-hati melaksanakan semangat Non-Blok sesuai amanat Pembukaan UUD 1945 dan legasi Konferensi Asia-Afrika Bandung 1955.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com