Imran Khan mencoba segalanya untuk tetap berkuasa setelah kehilangan mayoritas di parlemen, termasuk membubarkan majelis dan mengadakan pemilihan baru.
Namun, Mahkamah Agung menganggap semua tindakannya ilegal dan memerintahkan mereka untuk berkumpul kembali dan melakukan pemilihan.
Imran Khan menegaskan, dia menjadi korban konspirasi perubahan rezim yang melibatkan AS dan lawan-lawannya, dan bersumpah untuk membawa perjuangannya ke jalan dengan harapan memaksa pemilihan awal.
Sementara itu, Shahbaz Sharif menjanjikan penyelidikan atas tuduhan Imran Khan.
"Jika ada sedikit bukti saja yang diberikan terhadap kami, saya akan segera mengundurkan diri," katanya kepada parlemen.
Pengunduran diri massal partai PTI (Pakistan Tehreek-e-Insaf) menandakan bahwa Imran Khan bermaksud mengganggu pemerintahan baru dan melanjutkan perjuangannya di jalan, dengan menyerukan lagi protes massal di seluruh negeri.
"Apakah kemampuan agitasinya telah tumbuh atau menyusut dalam beberapa minggu terakhir masih harus dilihat," kata analis Mosharaf Zaidi tentang prediksi pergerakan Imran Khan terhadap PM baru Pakistan.
Baca juga: India Tak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan