Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-40 Serangan Rusia ke Ukraina, 410 Mayat di Bucha, Mariupol Hancur

Kompas.com - 05/04/2022, 06:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Hari ke-40 invasi Rusia ke Ukraina pada Senin (4/4/2022) diwarnai dengan ratusan mayat bergelimpangan di Bucha dan hancurnya Mariupol.

Sementara itu, Gubernur Luhansk memprediksi serangan besar Rusia akan datang di Ukraina timur, dan jumlah pengungsi Ukraina kini mencapai 4,2 juta orang.

Dikutip dari AFP, berikut adalah rangkuman hari ke-40 Rusia invasi Ukraina,

Baca juga: Kenapa Indonesia Mau Beli Minyak Rusia Saat Negara Lain Melarang?

1. Pengadilan kejahatan perang

Seorang pria mencari makanan di Bucha, barat laut Kyiv, pada Sabtu (2/4/2022), di mana wali kota mengatakan 280 orang telah dikuburkan di kuburan massal dan kota itu dipenuhi dengan mayat. Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas seluruh wilayah Kyiv setelah invasi pasukan Rusia mundur dari beberapa kota penting dekat ibu kota Ukraina, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina hari ini. AFP/RONALDO SCHEMIDT Seorang pria mencari makanan di Bucha, barat laut Kyiv, pada Sabtu (2/4/2022), di mana wali kota mengatakan 280 orang telah dikuburkan di kuburan massal dan kota itu dipenuhi dengan mayat. Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas seluruh wilayah Kyiv setelah invasi pasukan Rusia mundur dari beberapa kota penting dekat ibu kota Ukraina, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina hari ini.
Penemuan mayat yang berserakan di jalan-jalan kota Bucha di Ukraina setelah penarikan pasukan Rusia memicu kemarahan global.

Presiden AS Joe Biden menyerukan pengadilan kejahatan perang dan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Uni Eropa siap mengirim tim penyelidik untuk mengumpulkan bukti kemungkinan kejahatan perang setelah penemuan itu.

Pada kunjungan ke kota itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pembunuhan tersebut sebagai "genosida", istilah yang sama disuarakan oleh Perdana Menteri Polandia.

2. Ratusan mayat di Bucha

AFP melihat sedikitnya 20 mayat berserakan di satu jalan di Bucha.

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan, 410 mayat sipil ditemukan dari daerah sekitar Kyiv yang baru-baru ini direbut kembali dari pasukan Rusia.

Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengatakan, 280 mayat dimakamkan di kuburan massal selama pertempuran.

Mayat lima pria lainnya ditemukan di ruang bawah tanah sebuah resor kesehatan anak-anak di Bucha, kata kantor Jaksa Agung.

Baca juga: Mayat-mayat Bergelimpangan di Bucha Ukraina, Salah Satu Jenazah Tangannya Terikat

3. Bantahan Rusia

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.MAXIM SHEMETOV / POOL / AFP Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Kremlin menyangkal pasukan Rusia membunuh warga sipil, mengeklaim bahwa gambar mayat di Bucha adalah palsu yang diproduksi oleh radikal Ukraina.

"Kami dengan tegas menolak semua tuduhan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Moskwa lalu menyerukan pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi tersebut.

4. Serangan besar akan datang di Timur

Pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan besar di wilayah Luhansk di Ukraina timur, kata gubernur setempat Sergiy Gaiday di Telegram.

"Kami melihat bahwa peralatan datang dari arah yang berbeda, mereka membawa tenaga kerja, mereka membawa bahan bakar," katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan terobosan besar skala penuh.

Seorang pejabat senior Pentagon mengatakan, Rusia telah menarik sekitar dua pertiga dari pasukannya di sekitar Kyiv, sebagian besar dikirim kembali ke Belarus dengan rencana untuk ditempatkan kembali di tempat lain di Ukraina.

5. Mariupol hancur

Kota pelabuhan Mariupol di tenggara 90 persen hancur setelah dikepung oleh pasukan Rusia, kata Wali Kota Vadym Boichenko, menambahkan bahwa 40 persen tidak dapat dipulihkan.

Sekitar 130.000 orang masih terjebak di kota itu, yang terus dihantam oleh pemboman Rusia, katanya.

Baca juga: Ukraina: 90 Persen Infrastruktur Kota Mariupol Hancur, Rusia Serang dari Laut

Kerusakan terlihat di gedung-gedung apartemen setelah penembakan dari pertempuran di pinggiran Mariupol, Ukraina, di wilayah di bawah kendali pemerintah separatis Republik Rakyat Donetsk, pada Selasa, 29 Maret 2022.AP PHOTO/ALEXEI ALEXANDROV Kerusakan terlihat di gedung-gedung apartemen setelah penembakan dari pertempuran di pinggiran Mariupol, Ukraina, di wilayah di bawah kendali pemerintah separatis Republik Rakyat Donetsk, pada Selasa, 29 Maret 2022.
6. Lebih banyak sanksi Uni Eropa

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, blok itu segera membahas babak baru sanksi terhadap Rusia atas kekejaman yang dilaporkan di Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Presiden Perancis Emmanuel Macron berujar, mereka dapat menargetkan sektor minyak dan batu bara Rusia, sementara Jerman memperingatkan bahwa pemutusan pasokan gas Rusia ke Eropa belum dimungkinkan, meskipun ada seruan untuk melakukannya.

7. Diplomat diusir

Jerman dan Perancis mengusir puluhan diplomat Rusia setelah invasi Moskwa ke Ukraina.

Lituania yang merupakan negara pecahan Uni Soviet juga mengusir duta besar Rusia untuk Vilnius atas pembantaian mengerikan di Bucha dan kekejaman di kota-kota lain yang diduduki Ukraina. Moskwa bersumpah untuk membalas.

8. Jerman mengontrol anak perusahaan Gazprom

Perusahaan gas asal Rusia, Gazprom, mempunyai peran mendalam ke dunia sepak bola Eropa antara lain lewat sponsorship ke Liga Champions.AFP/OLGA MALTSEVA Perusahaan gas asal Rusia, Gazprom, mempunyai peran mendalam ke dunia sepak bola Eropa antara lain lewat sponsorship ke Liga Champions.
Jerman mengambil alih anak perusahaan Gazprom setelah raksasa gas Rusia itu mengatakan akan menarik diri dari Gazprom Germania.

Berlin mengatakan, "Melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keamanan pasokan di Jerman."

9. Lebih dari 4,2 juta pengungsi

Lebih dari 4,2 juta pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak invasi Rusia, kata PBB.

Baca juga: Semikonduktor, “Senjata Rahasia yang Mungkin Bisa Buat Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com