Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Rusia Hantam Pelabuhan Strategis Ukraina di Odessa

Kompas.com - 03/04/2022, 18:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ODESSA, KOMPAS.com - Serangan udara Rusia menghantam pelabuhan strategis Laut Hitam milik Ukraina di Odessa pada Minggu (3/4/2022) pagi.

Penyerangan itu dilaporkan oleh Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Heraschenko di Telegram.

"Odessa diserang dari udara," kata Herashchenko dikutip dari AFP.

Baca juga: Ukraina Terkini: Sistem Pertahanan Gagalkan Serangan Rudal Rusia di Odessa

"Kebakaran dilaporkan terjadi di beberapa daerah. Beberapa rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara," tambahnya.

Seorang reporter AFP mendengar ledakan di kota barat daya itu sekitar pukul 06.00 waktu setempat.

Ledakan itu menimbulkan setidaknya tiga kepulan asap hitam dengan nyala api yang terlihat jelas di kawasan industri.

Seorang tentara di dekat lokasi salah satu serangan mengatakan, kemungkinan itu adalah tembakan roket atau rudal.

Serangan itu terjadi ketika pasukan Rusia tampaknya menarik diri dari utara Ukraina.

Pada Jumat (1/4/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan, Rusia sedang mengkonsolidasikan dan mempersiapkan serangan kuat di selatan, senada dengan penilaian Barat bahwa pasukan Moskwa sedang berkumpul kembali.

Odessa, kota bersejarah berpenduduk sekitar satu juta orang, adalah pelabuhan Laut Hitam terbesar di Ukraina.

Baca juga: Ukraina Rebut Kembali Kyiv, Pasukan Rusia Mundur Teratur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com