BERLIN, KOMPAS.com - Seorang perwira di tentara cadangan telah didakwa atas kasus mata-mata, karena diduga memberikan informasi ke dinas intelijen Rusia antara 2014 dan 2020.
Pria tersebut, yang disebut sebagai Ralph G, dicurigai memberikan informasi tentang cadangan militer Jerman, “pertahanan sipil”, menurut kantor kejaksaan pemerintah federal dalam sebuah pernyataan padai Jumat (1/4/2022).
Terdakwa juga dituduh membocorkan efek sanksi yang dijatuhkan terhadap Moskwa pada 2014, dan proyek pipa gas Nord Stream 2 antara Rusia dan Jerman.
Baca juga: Mata-mata Inggris: Tentara Rusia Tolak Laksanakan Perintah di Ukraina
Terdakwa telah "berhubungan dengan dinas intelijen Rusia melalui berbagai orang, setidaknya sejak Oktober 2014", kata jaksa dilansir dari Al Jazeera.
Hingga Maret 2020, mantan perwira Jerman itu dikatakan telah memberikan “dokumen dan informasi dalam banyak kesempatan”, yang berkaitan dengan cadangan militer dan bisnis.
Di samping perannya di pasukan cadangan Jerman, tersangka “juga masuk dalam beberapa komite bisnis Jerman” berkat profesi sipilnya.
Dia juga dikatakan telah membagikan "data pribadi anggota berpangkat tinggi Bundeswehr (tentara Jerman)" dan tokoh-tokoh dari dunia bisnis, "termasuk rincian kontak".
"Sebagai imbalan atas jasanya, terdakwa menerima undangan ke acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah Rusia," kata jaksa.
Persidangan akan berlangsung di Pengadilan Tinggi Regional Dusseldorf. Terdakwa tidak ditahan.
Baca juga: Puluhan Diplomat Rusia Diusir dari Negara-negara Uni Eropa, Dituduh sebagai Mata-mata
Ralph G adalah kasus terbaru dalam serangkaian kasus mata-mata Rusia yang dicurigai ditemukan di tanah Jerman.
Ilmuwan Rusia Ilnur Nagaev saat ini diadili dengan tuduhan mata-mata untuk Moskwa saat bekerja di sebuah universitas Jerman.
Nagaev, yang ditangkap pihak berwenang tahun lalu, dituduh berbagi informasi tentang program roket ruang angkasa Ariane Eropa dengan dinas intelijen luar negeri Rusia SVR.
Pada Oktober 2021, seorang pria Jerman juga dijatuhi hukuman percobaan dua tahun, karena menyerahkan denah lantai gedung parlemen ke dinas rahasia Rusia saat dipekerjakan oleh perusahaan keamanan.
Agustus lalu, seorang mantan pegawai kedutaan Inggris di Berlin ditangkap karena dicurigai telah memberikan dokumen kepada intelijen Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.