Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembunuhan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Kompas.com - 01/04/2022, 19:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KYIV, KOMPAS.com - Saat pasukan militer Rusia semakin mendekati jantung Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky sadar dirinya tinggal menghitung hari.

Dalam konferensi melalui video pekan ini dengan para pemimpin negara-negara Eropa, Presiden Zelensky bahkan sudah menyampaikan ucapan selamat tinggal.

"Ini mungkin terakhir kalinya Anda melihat saya masih hidup," katanya, sebagaimana dikutip oleh seorang sumber kepada media Wall Street Journal.

Baca juga: Rusia Tanggapi Kemungkinan Pertemuan Putin dan Zelensky untuk Akhiri Perang

Tampaknya Presiden Zelensky memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa hidupnya berada dalam bahaya.

Sebuah informasi muncul dari badan-badan intelijen negara Barat tentang rencana Rusia untuk menghabisi Presiden Ukraina. Kemudian Presiden Zelensky menyebarkan informasi ini kepada rakyatnya dalam sebuah video.

"Musuh kita telah menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya sebagai target nomor dua," kata Presiden Zelensky.

"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negaranya," tambahnya.

Terlepas dari ancaman tersebut, Presiden Zelensky dilaporkan menolak tawaran dari Pemerintah Amerika Serikat untuk membantu evakuasi. Ia bersumpah untuk tetap bersama rakyatnya.

Istrinya, Olena Zelenska, putri mereka yang berusia 17 tahun, Sasha, dan putra mereka yang berusia sembilan tahun, Kyrylo, juga tetap bertahan di Ukraina, meski pun mereka mungkin berada di urutan kedua dalam daftar target Rusia.

"Saya tidak akan panik dan menangis," tulis Olena Zelenska, istri dari Presiden Zelensky dalam unggahannya di Instagram tak lama setelah invasi.

"Saya akan tenang dan percaya diri. Anak-anak melihatku, dan aku akan berada di samping mereka dan di samping suamiku," katanya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-36 Serangan Rusia ke Ukraina, Dukungan ke Putin Naik, Donbass Memanas

Rencana pembunuhan keluarga Zelinsky

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dilaporkan berada di Ukraina bersama pasukan Rusia pada bulan Maret 2022, dan disebut-sebut mengirimkan pasukan elite untuk membunuh Volodymyr Zelensky.REUTERS/SAID TSARNAYEV via ABC INDONESIA Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dilaporkan berada di Ukraina bersama pasukan Rusia pada bulan Maret 2022, dan disebut-sebut mengirimkan pasukan elite untuk membunuh Volodymyr Zelensky.
Sementara Olena dan anak-anaknya bersembunyi di suatu tempat di Ukraina, Presiden Zelensky tampaknya masih berada di distrik pemerintahan di kota Kyiv dalam penjagaan ketat.

Di tengah kekhawatiran upaya pembunuhan, semua bangunan di daerah itu dikelilingi oleh pasukan keamanan Ukraina dengan perlengkapan perang.

Pihak Ukraina mengeklaim pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, yang sering kali digambarkan sebagai "Naga Vladimir Putin", telah mengirim pasukan elite untuk membunuh Zelensky sejak awal Maret.

"Kami sangat menyadari adanya operasi khusus yang akan dilakukan untuk melenyapkan presiden kami," kata Oleksiy Danilov, Menteri Keamanan dan Pertahanan Ukraina.

Namun, "pasukan elite Kadyrov itu telah dihancurkan," katanya.

Baca juga: Muncul Dukungan agar Rusia Tak Dikeluarkan dari G20, Ini Alasannya

Pemerintah Ukraina menyebut hal ini hanyalah salah satu dari belasan upaya untuk membunuh Zelensky, yang telah digagalkan.

"Kami memiliki jaringan intelijen dan kontra intelijen yang sangat kuat," ujar Mikhail Podolyak, penasihat presiden Ukraina.

"Mereka berhasil melacak semuanya, dan semua regu pembunuh itu telah dilikuidasi," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com