Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Rusia Tinggalkan Chernobyl dengan Bawa Tentara Ukraina sebagai Sandera

Kompas.com - 01/04/2022, 19:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CHERNOBYL, KOMPAS.com - Pasukan Rusia pada Kamis (31/3/2022) mengosongkan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina setelah berminggu-minggu mendudukinya.

Namun, mereka membawa sejumlah tentara Ukraina sebagai sandera, kata para pihak berwenang di Kyiv.

"Ketika mereka melarikan diri dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, penjajah Rusia membawa anggota Garda Nasional, yang mereka sandera sejak 24 Februari, bersama mereka," kata badan nuklir negara Energoatom di Telegram yang dikutip AFP.

Baca juga: Rusia Dilaporkan Mulai Tarik Pasukannya dari Chernobyl

Tidak diketahui berapa banyak tentara Ukraina yang disandera pasukan Rusia.

Sebelumnya pada hari itu, badan pemerintah yang bertanggung jawab atas zona eksklusi Chernobyl mengatakan, semua pasukan Rusia sudah angkat kaki.

"Tidak ada lagi orang luar di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl," kata badan tersebut di Facebook.

Ketika pergi, pasukan Rusia berbaris dalam dua barisan menuju perbatasan Ukraina dengan Belarus, dan sejumlah kecil pasukan Rusia tetap berada di stasiun, kata Energoatom pada Kamis pagi.

"Ada juga bukti bahwa barisan tentara Rusia yang mengepung kota Slavutych saat ini sedang dibentuk untuk bergerak menuju Belarus," katanya.

Slavutych adalah kota yang menampung para pekerja pembangkit nuklir Chernobyl.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, ada kekhawatiran peningkatan radiasi di Chernobyl.

Reaktor nomor empat Chernobyl meledak pada 26 April 1986, menyebabkan kecelakaan nuklir terburuk di dunia yang menewaskan ratusan orang dan menyebarkan kontaminasi radioaktif ke barat di seluruh Eropa.

PLTN Chernobyl terletak di dekat perbatasan Belarus.

Baca juga: Bukan Chernobyl, 15 Reaktor Nuklir Ukraina yang Masih Aktif Kini Lebih Mengkhawatirkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com