Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Penguncian Covid-19, Warga Shanghai Panic Buying Borong Makanan

Kompas.com - 23/03/2022, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas Shanghai, China menyerukan warganya agar tenang tatkala banyak warga yang khawatir membanjiri platform grosir online untuk membeli makanan.

Dilansir AFP, warga memiliki kekhawatiran akan penguncian yang akan diterapkan di Shanghai, yang masih berjuang untuk menghentikan lonjakan Covid-19.

China memang mengalami wabah Covid-19 terburuk sejak dimulainya pandemi lebih dari dua tahun lalu.

Baca juga: China dan Arab Saudi, Dua Sekutu Baru?

Shanghai mencatat rekor jumlah kasus tertinggi karena varian Omicron yang sangat menular membuat pihak berwenang frustrasi.

Kota terbesar di China ini pada Rabu (23/3/2022) melaporkan 981 kasus, dengan empat tanpa gejala.

Jumlah ini mengecilkan penghitungan harian sebelumnya di kota itu, yang hampir mencakup seperlima dari total kasus nasional.

Shanghai telah menanggapi wabah tersebut dengan penguncian perumahan yang ditargetkan di daerah-daerah dengan kasus yang dikonfirmasi.

Baca juga: Kabar Duka Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines, Tak Ada Tanda Korban Selamat

Tetapi ketika jumlah kasus meningkat, demikian juga kecemasan publik, penduduk menggunakan media sosial untuk mengekspresikan ketakutan akan penguncian lebih lanjut.

Warga mengeluhkan pesan pemerintah yang tidak jelas dan menyuarakan kecemasan.

Toko-toko ramai saat konsumen membeli.

Gambar media sosial yang beredar Selasa (22/3/2022) malam menunjukkan kerumunan pembeli berkumpul di pasar sayur luar ruangan.

Virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan pada akhir 2019, tetapi China sebagian besar telah mengendalikannya melalui strategi nol-Covid yang keras.

Baca juga: Pencarian Korban Selamat Pesawat China Eastern Airlines Terus Dilakukan, Terdengar Ledakan saat Jatuh

Pihak berwenang baru-baru ini menyarankan pendekatan yang lebih ringan untuk meminimalkan gangguan publik dan ekonomi.

Tetapi Omicron memaksakan rencana itu, terutama karena Beijing gugup menyaksikan lonjakan mematikan kasus Omicron Hong Kong.

Hal memicu panic buying dan telah merenggut korban tinggi pada orang tua yang tidak divaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com