Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipenjara 33 Tahun, Pria Singapura Pemerkosa 3 Putrinya Juga Pernah Cambuk Istri

Kompas.com - 20/03/2022, 08:04 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pria Singapura berusia 45 tahun yang mencabuli empat anak perempuannya sendiri, termasuk memerkosa tiga di antaranya, juga pernah mencambuki istrinya.

Media-media Singapura pada Jumat (18/3/2022) melaporkan, Pengadilan Tinggi menjatuhkan hukuman penjara 33 tahun dua bulan dan hukuman cambuk 24 kali kepada pria tersebut.

Pelaku memiliki total tujuh anak, dua dari pernikahan pertama dan lima dari pernikahannya dengan istri kedua yang dinikahinya pada 2001.

Baca juga: Perkosa 3 Putrinya, Pria Singapura Dipenjara 33 Tahun dan Dicambuk 24 Kali

Putri sulungnya diberi inisial V3 oleh pengadilan, dan putra tertuanya yang saat ini berusia 23 tahun adalah anak dari pernikahan pertama

Pernikahan keduanya membuahkan putri kedua (V2), putri ketiga (V4), putri keempat (V1), anak laki-laki yang saat ini berusia 15 tahun (V5), dan putri bungsunya yang berusia 12 tahun.

Putri bungsu menjadi satu-satunya anak perempuan yang lolos dari perbuatan terbaru pelaku.

Berikut adalah deretan perbuatan keji pelaku, yang kasusnya menurut Hakim Tan Siong Thye adalah salah satu kasus kejahatan seksual terburuk dalam sejarah Singapura.

Penyiksaan fisik terhadap keluarga

Ilustrasi pemerkosaan.Shutterstock Ilustrasi pemerkosaan.
Persidangan menyatakan, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai instruktur kamp anak-anak kerap menyiksa keluarganya secara fisik, baik putra-putrinya maupun istrinya sendiri.

Salah satunya dengan mencambuki istrinya di lengan pada 2007, menginjak punggung salah satu putrinya pada 2012, menendang perut putrinya pada 2014, dan meninju mata putranya pada tahun 2016.

Pelaku juga membiarkan anak-anaknya kelaparan selama empat hari pada September 2018. Ia saat itu marah karena putri-putrinya melupakan pekerjaan rumah dengan bermain di taman, lalu membuang seluruh makanan dan minuman yang ada di rumah.

Dia kemudian melarang istrinya memasak, bahkan mengikat botol-botol air besar di kulkas dengan karet gelang agar dia tahu jika anak-anaknya menyentuh.

Anak-anak malang itu bertahan hidup dengan meminum air keran dan makanan yang diam-diam diselundupkan oleh ibu mereka.

Baca juga: Kasus Perempuan Diperkosa Bergilir 2 Pria Selama 2 Jam Gemparkan Singapura

Kronologi pemerkosaan tiga putri

Ilustrasi Pemerkosaan SHUTTERSTOCK Ilustrasi Pemerkosaan
Hal yang mencengangkan publik Singapura adalah pelaku mencabuli dan memerkosa putri-putrinya selama 14 tahun tanpa tercium oleh siapapun.

Korban pertama adalah putri tertuanya yang diberi inisial V3. Pelaku menunjukan video porno kepada putrinya dan mencabulinya pada 2004 ketika korban berusia 7 tahun.

Putri keduanya yang berinisial V2 juga tidak luput dari kebejatan ayahnya. V2 sempat melaporkan ayahnya ke Kepolisian Singapura pada 2015, tetapi pelaku berhasil lolos dari jeratan hukum setelah dia meminta istrinya untuk memberitahu V2 agar berbohong kepada polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com