Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Minggu Hilang di Hutan Amazon, Dua Anak Ditemukan Hidup dalam Kondisi Memprihatinkan

Kompas.com - 19/03/2022, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BRASILIA, KOMPAS.com - Dua anak laki-laki dari masyarakat adat Brasil ditemukan hidup setelah hampir empat minggu tersesat di hutan hujan Amazon dan dibawa ke rumah sakit.

Glauco dan Gleison Ferreira, masing-masing berusia delapan dan enam tahun, dilaporkan tersesat saat mencoba menangkap burung kecil di hutan dekat Manicoré, negara bagian Amazonas, pada Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Kisah Putri Elizabeth, Jadi Ratu Elizabeth II Saat di Puncak Pohon Hutan Kenya

Seorang penebang pohon lokal menemukan mereka secara kebetulan pada Selasa (15/3/2022).

Mereka diharapkan bisa sembuh total setelah dirawat di rumah sakit karena kekurangan gizi.

Setelah anak-anak itu menghilang, ratusan warga menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mencari mereka.

Tapi hilangnya mereka selama musim hujan di Amazon, membuat proses pencarian berjalan dan pergerakan di hutan terbesar di dunia itu lebih sulit dari biasanya.

Claudionor Ribeiro Ferreira ayah kedua anak itu adalah anggota kelompok etnis asli Mura, para pemimpin lokal juga turut dalam upaya pencarian saat.

Setelah hampir seminggu pencarian mereka masih belum bisa ditemukan di mana pun.

Baca juga: Hidup di Hutan Singapura, Oh Go Seng Sebut Putrinya Kuliah Kedokteran di Batam

Layanan darurat memutuskan untuk menghentikan pencarian pada Kamis (24/2/2022). Meski demikian penduduk setempat terus mencari anak laki-laki itu, menurut outlet media lokal Amazonia Real.

Dilansir BBC pada Jumat (18/3/2022), hampir empat minggu setelah dinyatakan hilang, kedua anak laki-laki itu ditemukan.

Seorang pria yang sedang memotong kayu menemukan keduanya 6 km (3,7 mil) dari desa Palmeira, di cagar alam yang dilindungi Lago Capan, tempat anak-anak lelaki itu tinggal bersama orang tua mereka.

Salah satu anak laki-laki berteriak minta tolong ketika dia mendengar pria setempat memukul pohon di dekatnya.

Setelah panggilan tersebut, pria itu menemukan dua anak laki-laki tergeletak di tanah dalam hutan hujan, lapar dan lemah, dengan banyak lecet pada kulitnya.

Menurut media lokal, kedua anak laki-laki itu memberi tahu orang tua mereka bahwa mereka tidak makan apa-apa saat tersesat, dan hanya minum air hujan.

Baca juga: Lansia Ini Ditemukan Hidup Sendiri di Hutan Singapura Selama 33 Tahun, Sebut Punya Keluarga di Batam

“Ketika saya melihat anak-anak saya, saya senang,” kata Claudionor Ribeiro Ferreira, ayah kedua anak itu, mengatakan sambil menangis kepada stasiun TV Band Jornalismo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com