Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Perang, Pekerja di Media Pemerintah Rusia Ramai-ramai Mengundurkan Diri

Kompas.com - 17/03/2022, 22:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Maria Baronova adalah salah satu pekerja media paling senior di RT, sebelumnya dikenal sebagai Russia Today.

Mantan pemimpin redaksi di RT itu mengatakan kepada wartawan BBC Steve Rosenberg bulan ini, bahwa Putin telah menghancurkan reputasi Rusia dan ekonomi juga mati.

Sejumlah jurnalis RT lainnya juga telah mengundurkan diri, termasuk jurnalis non-Rusia yang bekerja untuk layanan bahasa asingnya.

Mantan koresponden London Shadia Edwards-Dashti mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Rusia menginvasi Ukraina tanpa memberikan alasan.

Jurnalis yang berbasis di Moskow, Jonny Tickle, berhenti pada hari yang sama, dengan alasan "mengingat peristiwa baru-baru ini".

Presenter RT Perancis Frédéric Tadde mengatakan dia meninggalkan programnya, karena Perancis "dalam konflik terbuka" dengan Rusia, dan "karena kesetiaan kepada negara saya".

Baca juga: McDonalds Tutup 850 Gerai di Rusia, Tanggapan atas Invasi ke Ukraina

Beberapa hari setelah itu, Uni Eropa mengatakan pihaknya melarang semua outlet RT dan juga outlet Kremlin lainnya, Sputnik.

Mereka disebut menyebarkan "kampanye informasi yang masalah, memanipulasi informasi, dan mendistorsi fakta".

Kantor berita negara Rusia yang berbasis di Jerman, Ruptly, juga mengalami serentetan pengunduran diri, menurut kantor berita Reuters sebagaimana dilansir BBC pada Rabu (16/3/2022).

Media non-Kremlin Rusia yang diserang berulang kali selama bertahun-tahun, tidak heran dengan hasil pengunduran diri saat ini. Banyak jurnalis di outlet independen bekerja di bawah ancaman terus-menerus akan kehilangan mata pencaharian mereka.

Beberapa diantaranya bahkan telah disebut agen asing, label era Soviet.

Baca juga: Balerina Papan Atas Rusia Olga Smirnova Pindah ke Belanda

Dozhd (TV Rain), yang dipaksa berhenti dari saluran TV umum pada 2014, harus menghentikan siaran online-nya karena laporan invasi Rusia ke Ukraina. Sejumlah jurnalisnya telah melarikan diri dari Rusia demi keselamatan mereka.

Radio Ekho Moskvy juga telah dihentikan siarannya di tengah undang-undang baru Rusia, tentang apa yang disebut sebagai informasi palsu.

BBC Russian termasuk di antara sejumlah outlet Barat yang dilarang. Sementara jurnalis yang bekerja untuk Meduza yang berbasis di Latvia dipaksa keluar dari Rusia.

Bukan hanya jurnalis yang menghilang dari TV pemerintah.

Salah satu pembawa acara bincang-bincang terbesar di Rusia, Ivan Urgant, memutuskan rehat dari acara "Evening Urgant" pada jam tayang utama di saluran terbesar kedua Rusia, Channel One, stasiun yang sama dengan Marina Ovsyannikova.

Dia bereaksi terhadap perang dengan mengunggah kotak hitam di akun Instagram-nya dengan pesan sederhana: "Takut and sakit. Tidak untuk perang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com