Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pasang Peluncur Rudal Patriot di Polandia Hanya 80,4 Km dari Perbatasan Ukraina

Kompas.com - 17/03/2022, 20:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

WARSAWA, KOMPAS.com - Sejumlah gambar memperlihatkan sistem rudal patriot Amerika Serikat (AS) dipasang di pangkalan udara Polandia hanya 50 mil (80,4 km) dari perbatasan Ukraina.

Sistem pertahanan darat ke udara itu dipasang di sekeliling Bandara Internasional Rzeszow-Jasionka, setelah armada pesawat Angkatan Udara AS (USAF) terbang dari pangkalan di Ramstein, Jerman.

Baca juga: Jenderal Keempat Terbunuh, Taktik Perang Rusia Dipertanyakan, Strategi Ukraina Jadi Sorotan

Komando Eropa AS (EUCOM) sebelumnya mengatakan Selasa (15/3/2022) lalu bahwa mereka akan memasang sistem rudal Patriot di Polandia, sebagai penempatan pertahanan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Peningkatan keamanan telah terlihat secara nyata di sekitar lapangan terbang, yang juga digunakan oleh maskapai sipil seperti Ryanair dan Wizz Air. Keduanya melayani penerbangan dari bandara East Midlands, Manchester, Bristol dan Luton di Inggris.

Daily Mail melaporkan bahwa sistem rudal mengarah ke timur menuju Ukraina dan tingkat siaga di bandara ditingkatkan setelah serangan pada Minggu (13/3/2022) oleh Rusia di kompleks pelatihan militer di Yavoriv, hanya 70 mil jauhnya melintasi perbatasan Polandia-Ukraina.

“Hujan rudal” ke pusat penjaga perdamaian dan keamanan internasional di Yaroviv tersebut menyebabkan kerusakan besar di daerah itu. Sedikitnya 35 orang tewas dengan 134 lainnya terluka.

Baca juga: Cegah Invasi Rusia Merembet, NATO Berencana Tambah Pasukan di Eropa Timur

Rudal Patriot adalah sistem rudal pertahanan udara yang dirancang untuk melawan dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek, pesawat canggih, dan rudal jelajah.

Senjata ini merupakan roket bahan bakar padat dan memiliki jangkauan operasional dari 12 mil hingga maksimum 100 mil dan masing-masing unit nilainya mencapai 800 juta poundsterling.

Secara operasional alat ini berhasil digunakan di Irak dan digunakan oleh komando Pertahanan Udara Israel.

Personil dari divisi infanteri Lintas Udara ke-82 dari tentara AS, yang menanggapi kontinjensi krisis di mana saja di dunia dalam waktu 18 jam dan berbasis di Fort Bragg, Carolina Utara, diyakini berada di stasiun yang menjaga sistem pertahanan rudal ini.

Pengerahan mereka dilakukan setelah beberapa jet militer dari negara-negara NATO termasuk Inggris, Spanyol, Italia dan Kanada serta AS terlihat mendarat di Rzeszow.

Aplikasi radar penerbangan menunjukkan mereka mendekati wilayah udara Polandia dari tempat lepas landas mereka, dan kemudian mematikan transponder saat mendekati waktu mendarat.

Baca juga: Slovakia Setuju Penempatan 2.100 Tentara NATO di Wilayah Perbatasan dengan Ukraina

Pangkalan tersebut digunakan sebagai pusat logistik untuk pengiriman militer dengan barisan truk terdaftar Ukraina menunggu di jalan menuju bandara.

Pengiriman ke Rzeszow termasuk rudal anti-tank NLAW buatan Inggris dan senjata anti-tank Javelin. Sementara Swedia telah memberikan peluncur rudal anti-tank AT4.

Setelah dimuat dengan kargo mereka, mereka mendapat pengawalan polisi yang cepat di sepanjang jalan raya dan masuk ke Ukraina melalui titik perbatasan Korczowa, yang sekarang hanya dapat diakses melalui kendaraan.

Pangkalan itu juga digunakan untuk bantuan kemanusiaan dengan penerbangan yang datang dari seluruh dunia membawa obat-obatan, makanan, selimut dan pakaian yang telah disumbangkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com