Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

McDonald's Tutup 850 Gerai di Rusia, Tanggapan atas Invasi ke Ukraina

Kompas.com - 17/03/2022, 12:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rantai perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat (AS), McDonald's, pada Selasa (8/3/2022) mengumumkan penutupan semua gerainya di Rusia atas tanggapan invasi Rusia ke Ukraina.

McDonald's yang sudah beroperasi di Rusia selama 30 tahun menutup gerai yang dimiliknya sendiri serta yang dimiliki pewaralaba.

Starbucks tak lama kemudian menyusul dengan mengumumkan, 130 kedai yang dimilikinya di Rusia--dimiliki dan dioperasikan oleh konglomerat Alshaya Group asal Kuwait--juga ditutup. Coca-Cola pun mengikutinya.

Baca juga: McDonalds Malaysia Juga Kekurangan Kentang Goreng, Terpaksa Batasi Penjualan

Pada sore hari, PepsiCo yang produk minuman Pepsi-nya telah dijual di Rusia sejak awal 1970-an mengatakan, menangguhkan penjualan minuman soda termasuk 7Up.

Namun, PepsiCo akan melanjutkan produk berbahan dasar susu, susu formula, dan makanan bayi, sebagian sebagai upaya kemanusiaan tetapi juga untuk mempertahankan 20.000 manufaktur dan 40.000 pekerja pertanian.

Dikutip dari New York Times, McDonald's membuka restoran pertamanya di Rusia pada 1990 di Pushkin Square, Moskwa, dan menjadi simbol budaya Barat bagi orang-orang Rusia.

"Selama 66 tahun, kami beroperasi dengan keyakinan bahwa masyarakat menjadi lebih baik ketika ada McDonald's di dekatnya," ujar Chris Kempczinski kepala eksekutif perusahaan.

Dia menyebutkan, McDonald's mempekerjakan 62.000 orang di Rusia, bekerja dengan ratusan pemasok dan mitra lokal Rusia, serta melayani jutaan pelanggan Rusia setiap hari.

Baca juga: Ukraina Terkini: Pasukan Rusia Duduki RS Mariupol, Sandera Ratusan Pasien dan Staf

Para investor serta pengguna media sosial meningkatkan tekanan pada bisnis-bisnis untuk menarik diri dari Rusia, terutama rantai makanan cepat saji yang dikritik karena tertinggal di belakang perusahaan lain tentang keputusan operasional mereka di Rusia.

“Perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis di Rusia perlu mempertimbangkan secara serius apakah itu sepadan dengan risikonya,” ujar Thomas P DiNapoli, kepala dana pensiun negara bagian New York, salah satu investor terbesar dan paling berpengaruh di dunia.

“Saya memuji perusahaan yang mengambil langkah tepat dan menangguhkan operasi mereka di Rusia,” lanjutnya.

McDonald's mengatakan, akan terus membayar gaji karyawan mereka di Rusia, seperti yang dilakukan untuk karyawannya di Ukraina.

Sementara itu Starbucks mengatakan, mitra lisensinya di Rusia akan memberikan bantuan kepada sekitar 2.000 pegawai di Rusia.

McDonald's akan merasakan dampak finansial dari penutupan tersebut, karena gerai-gerai di Rusia menyumbang 9 persen dari pendapatannya.

Baca juga: Ukraina Tukar 9 Tentara Rusia dengan Wali Kota Melitopol yang Diculik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com