Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Protes Perang, Pekerja di Media Pemerintah Rusia Ramai-ramai Mengundurkan Diri

MOSKWA, KOMPAS.com - Media milik pemerintah Rusia yang dikontrol ketat Kremlin dilaporkan dilanda gelombang pengunduran diri dari pekerjanya.

Gelombang protes yang tenang namun stabil ini terungkap setelah aksi editor TV Marina Ovsyannikova, yang menyerbu masuk ke studio TV pemerintah Rusia tempatnya bekerja, saat berita malam disiarkan secara langsung pada malam Senin (14/3/2022).

Aksinya secara terbuka mengungkap penolakannya atas serangan Rusia ke Ukraina dan propaganda di sekitarnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengucapkan terima kasih atas aksinya. Dia juga meminta siapa pun yang bekerja, untuk apa yang disebutnya sebagai, sistem propaganda Rusia untuk mengundurkan diri.

Zelensky memperingatkan setiap jurnalis yang bekerja di cabang kekuasaan Kremlin berisiko terkena sanksi dan pengadilan internasional karena "membenarkan kejahatan perang".

Beberapa corong informasi terbesar Presiden Rusia Vladimir Putin di TV yang dikelola pemerintah, telah menghadapi sanksi.

Itu termasuk Vladimir Solovyov, yang membawakan acara bincang-bincang di saluran terbesar Rusia Rossiya-1.

Ada juga Margarita Simonyan, yang menuduh siapa pun yang malu menjadi orang Rusia pada saat ini tidak benar-benar menjadi orang Rusia.

Saluran yang dikelola negara Rusia diharuskan mengikuti aturan Kremlin. Jadi siapa saja yang memilih mundur sebagai tanggapan atas perang?

Beberapa jam setelah protes di layar Marina Ovsyannikova, tiga pengunduran diri terungkap.

Zhanna Agalakova dari Channel One berhenti dari pekerjaannya sebagai koresponden Eropa.

Dari media saingannya, NTV, dua jurnalis diketahui mengundurkan diri. Mereka adalah Lilia Gildeyeva (bekerja untuk saluran tersebut sebagai presenter sejak 2006) dan Vadim Glusker (berada di NTV selama hampir 30 tahun).

Desas-desus beredar bahwa sejumlah jurnalis di grup TV negara All-Rusia VGTRK juga bergerak untuk mengajukan pengunduran diri.

Wartawan Roman Super mengatakan orang-orang berhenti dari program berita Vesti secara massal, meskipun itu belum dikonfirmasi.

Namun, pembawa acara TV terkenal Sergey Brilev membantah laporan bahwa dia telah mengundurkan diri, mengklaim bahwa dia tengah melakukan perjalanan bisnis selama lebih dari seminggu.

Maria Baronova adalah salah satu pekerja media paling senior di RT, sebelumnya dikenal sebagai Russia Today.

Mantan pemimpin redaksi di RT itu mengatakan kepada wartawan BBC Steve Rosenberg bulan ini, bahwa Putin telah menghancurkan reputasi Rusia dan ekonomi juga mati.

Sejumlah jurnalis RT lainnya juga telah mengundurkan diri, termasuk jurnalis non-Rusia yang bekerja untuk layanan bahasa asingnya.

Mantan koresponden London Shadia Edwards-Dashti mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Rusia menginvasi Ukraina tanpa memberikan alasan.

Jurnalis yang berbasis di Moskow, Jonny Tickle, berhenti pada hari yang sama, dengan alasan "mengingat peristiwa baru-baru ini".

Presenter RT Perancis Frédéric Tadde mengatakan dia meninggalkan programnya, karena Perancis "dalam konflik terbuka" dengan Rusia, dan "karena kesetiaan kepada negara saya".

Beberapa hari setelah itu, Uni Eropa mengatakan pihaknya melarang semua outlet RT dan juga outlet Kremlin lainnya, Sputnik.

Mereka disebut menyebarkan "kampanye informasi yang masalah, memanipulasi informasi, dan mendistorsi fakta".

Kantor berita negara Rusia yang berbasis di Jerman, Ruptly, juga mengalami serentetan pengunduran diri, menurut kantor berita Reuters sebagaimana dilansir BBC pada Rabu (16/3/2022).

Media non-Kremlin Rusia yang diserang berulang kali selama bertahun-tahun, tidak heran dengan hasil pengunduran diri saat ini. Banyak jurnalis di outlet independen bekerja di bawah ancaman terus-menerus akan kehilangan mata pencaharian mereka.

Beberapa diantaranya bahkan telah disebut agen asing, label era Soviet.

Dozhd (TV Rain), yang dipaksa berhenti dari saluran TV umum pada 2014, harus menghentikan siaran online-nya karena laporan invasi Rusia ke Ukraina. Sejumlah jurnalisnya telah melarikan diri dari Rusia demi keselamatan mereka.

Radio Ekho Moskvy juga telah dihentikan siarannya di tengah undang-undang baru Rusia, tentang apa yang disebut sebagai informasi palsu.

BBC Russian termasuk di antara sejumlah outlet Barat yang dilarang. Sementara jurnalis yang bekerja untuk Meduza yang berbasis di Latvia dipaksa keluar dari Rusia.

Bukan hanya jurnalis yang menghilang dari TV pemerintah.

Salah satu pembawa acara bincang-bincang terbesar di Rusia, Ivan Urgant, memutuskan rehat dari acara "Evening Urgant" pada jam tayang utama di saluran terbesar kedua Rusia, Channel One, stasiun yang sama dengan Marina Ovsyannikova.

Dia bereaksi terhadap perang dengan mengunggah kotak hitam di akun Instagram-nya dengan pesan sederhana: "Takut and sakit. Tidak untuk perang."

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/17/220200870/protes-perang-pekerja-di-media-pemerintah-rusia-ramai-ramai-mengundurkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke