Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tokayev Umumkan Reformasi Politik Kazakhstan, Ubah Banyak Aturan

Kompas.com - 17/03/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Rilis

NUR-SULTAN, KOMPAS.com - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan reformasi politik bersejarah.

Kazakhstan akan melakukan demokratisasi lewat transformasi kekuasaan di pemerintah dan parlemen untuk apa yang disebut "Kazakhstan Baru."

Tokayev meluncurkan daftar ekstensif reformasi berjangkauan luas yang akan dimulai di seluruh lembaga politik dan masyarakat sipil Kazakhstan.

Baca juga: Profil Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kazakhstan

“Jalan pembangunan Kazakhstan Baru didasarkan pada kebutuhan untuk memastikan persaingan politik yang adil dan bebas. Transformasi politik bertujuan menciptakan aturan main yang adil, menghilangkan pilih kasih dan monopoli di semua bidang kehidupan," ujar Tokayev, dikutip dari rilis pers Kedutaan Besar Kazakhstan.

"Kami memiliki visi yang jelas tentang masa depan dan kontur Kazakhstan Baru, sebuah negara yang efektif dengan masyarakat sipil yang kuat," tambahnya.

Tokayev menyerukan penghapusan final hukuman mati melalui pengecualian referensi dalam konstitusi.

Dia juga berjanji melakujan upaya untuk memperkuat kedaulatan dan kemerdekaan Kazakhstan dan bekerja untuk kemakmuran saat ini.

Baca juga: Kazakhstan Umumkan Rencana Reformasi Konstitusi Batasi Kekuasaan Presiden

Selain itu, Tokayev mengumumkan 30 amandemen konstitusi untuk melaksanakan reformasi yang diusulkan.

20 undang-undang lebih lanjut juga perlu diadopsi sebelum akhir tahun 2022.

Pekerjaan legislatif utama ini akan merancang dan membangun Kazakhstan baru di bawah kepemimpinan Tokayev.

Reformasi kunci ini juga meliputi antara lain, presiden secara hukum wajib menghentikan keanggotaannya dalam partai politik selama masa jabatannya.

Selain itu, diusulkan agar presiden tidak lagi memiliki wewenang untuk menghapus otoritas lokal wali kota.

Baca juga: Gantikan China, Bagaimana Cara Kazakhstan Jadi Negara Penambang Kripto Terbesar Kedua Dunia

"Rakyat tidak membutuhkan ide dan janji abstrak, tetapi perubahan nyata ke arah yang lebih baik," kata Tokayev.

"Kita perlu membasmi semua monopoli buatan, baik di bidang ekonomi maupun politik," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com