Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Telak di Pemilu Johor, Barisan Nasional Kembali Perkasa

Kompas.com - 13/03/2022, 21:28 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Oposisi Terpecah Belah

Berjayanya kembali Barisan Nasional juga tidak terlepas dari terpecahnya oposisi Malaysia.

Suara pemilih yang anti BN terpecah antara koalisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim dengan koalisi Perikatan Nasional pimpinan mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Tidak solidnya oposisi diperkeruh dengan kemunculan partai-partai baru seperti MUDA pimpinan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq, Pejuang pimpinan Mahathir, dan Warisan partai regional dari negara bagian Sabah.

Dukungan terhadap Pakatan anjlok 15 persen yang seirama dengan merosotnya perolehan kursi mereka dari 28 menjadi tinggal 12 kursi.

Koalisi yang sempat memimpin Malaysia selama 22 bulan itu hanya mampu menang di kursi-kursi di daerah perkotaan melalui Partai Aksi Demokrat (DAP) yang identik sebagai partai Tionghoa Malaysia.

Baca juga: Ketika Mahathir Beli Ikan Cupang untuk Bantu Usaha Lokal Malaysia

Puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pembebasan Akademik (GPA) melakukan unjuk rasa di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Selasa (25/2/2020). Mereka memprotes matinya demokrasi, kebebasan akademik dan terjadinya politik pintu belakang para politisi dengan pembubaran pemerintahan Pakatan Harapan yang menjadi pemenang Pemilu 2018.ANTARA FOTO/AGUS SETIAWAN Puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pembebasan Akademik (GPA) melakukan unjuk rasa di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Selasa (25/2/2020). Mereka memprotes matinya demokrasi, kebebasan akademik dan terjadinya politik pintu belakang para politisi dengan pembubaran pemerintahan Pakatan Harapan yang menjadi pemenang Pemilu 2018.
Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar melanjutkan rentetan hasil buruk dengan hanya memenangi satu kursi di dapil Bukit Batu dengan selisih sangat tipis 137 suara.

Pakatan tidak berdaya di daerah semi-urban dan pedesaan yang didominasi suku Melayu. Tanpa dukungan suara dari pemilih Melayu, hampir mustahil bagi Pakatan untuk kembali berkuasa.

Kekalahan telak ini semakin meningkatkan tekanan terhadap Anwar untuk mundur dan membuka jalan bagi generasi baru oposisi Malaysia.

Pemilih Melayu yang tidak menyukai Barisan Nasional mengalihkan suaranya ke Perikatan Nasional. Namun, koalisi yang memimpin Malaysia selama 17 bulan ini hanya memenangi tiga kursi.

Perikatan Nasional tidak berdaya tanpa akar rumput Melayu yang kuat dan dukungan dari pemilih minoritas seperti suku Tionghoa yang sejauh ini masih loyal terhadap Pakatan.

Bagi Muhyiddin, kekalahan memalukan ini menjadi tamparan telak di wajahnya mengingat Johor adalah kampung halamannya, tempat dia pernah menjabat sebagai Menteri Besar selama sembilan tahun.

Presiden partai Bersatu itu telah mengajukan pengunduran dirinya.

Baca juga: Banjir Malaysia Rugikan Negara Rp 20 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com