Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Rusia Disebut Coba Hentikan Upaya Petugas Tangani Kebakaran PLTN Zaporizhzhia

Kompas.com - 04/03/2022, 10:49 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Layanan Darurat Ukraina mengatakan pada Jumat (4/3/2022), bahwa pasukan Rusia mencegah mereka memadamkan api yang berkobar di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia setelah fasilitas tersebut terkena serangan.

"Para penyerbu tidak mengizinkan unit penyelamat publik Ukraina untuk mulai memadamkan api," kata Layanan Darurat Ukraina di Facebook, dikutip dari AFP.

Layanan Darurat Ukraina mengumumkan kobaran api telah memengaruhi "gedung pelatihan" dan membuat hanya satu dari enam reaktor pembangkit yang beroperasi.

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Bantuan Global Setelah Rusia Serang PLTN Zaporizhzhia

Presiden Ukraina Volodymr Zelensky pun telah meminta bantuan global terkait insiden yang melibatkan PLTN terbesar di Eropa tersebut.

"Jika ada ledakan, itu adalah akhir dari segalanya. Akhir dari Eropa. Ini adalah evakuasi Eropa. Hanya tindakan Eropa segera yang dapat menghentikan pasukan Rusia," katanya.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (3/3/2022), meminta Rusia untuk menghentikan kegiatan militernya di pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.

Dia mendesak Rusia untuk berhenti menembaki pembangkit listrik Ukraina dan mengizinkan layanan darurat melakukan penanganan di lokasi kejadian karena seorang pejabat senior AS mengatakan tidak ada tanda-tanda peningkatan tingkat radiasi.

"Presiden Biden bergabung dengan Presiden Zelensky dalam mendesak Rusia untuk menghentikan kegiatan militernya di daerah itu dan mengizinkan petugas pemadam kebakaran dan penanggap darurat untuk mengakses situs itu," demikian ungkap Gedung Putih setelah terjadi pembicaraan antara Biden dan Zelensky lewat telepon.

Baca juga: PLTN Terbesar Eropa di Ukraina Terbakar Setelah Serangan Rusia

Selain itu, pejabat senior AS mengatakan bahwa berdasarkan informasi terbaru yang mereka terima, kejadian di PLTN Zaporizhzhia tidak menunjukkan indikasi peningkatan tingkat radiasi.

“Kami memantau dengan cermat," tambah pernyataan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com