LONDON, KOMPAS.com - Dampak perang antara Rusia dan Ukraina mulai terasa, dengan harga gas Eropa melambung ke rekor tertinggi, naik sekitar 50 persen pada Rabu (2/3/2022).
Harga gas TTF Belanda yang menjadi acuan Eropa, misalnya, mencapai 194,715 euro (Rp 2,8 juta) per megawatt-jam dalam transaksi pagi hari.
Harga gas Inggris juga melonjak setinggi 463,84 pence (sekitar Rp 37.174, 1 pound = 240 pence) per term, mendekati rekor 470,83 pence (sekitar Rp 37.751) yang dicapai pada Desember 2021.
Baca juga: Resolusi PBB Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina Dapat Dukungan Besar, China Abstain Lagi, 5 Menentang
Perang Rusia vs Ukraina juga membuat harga minyak meroket pada Rabu (2/3/2022) karena Rusia juga merupakan salah satu produsen minyak mentah terbesar dunia.
Minyak patokan Eropa Brent North Sea sebelumnya melonjak menjadi 113,02 dollar AS (Rp 2,17 juta) per barrel, level tertinggi sejak 2014.
WTI yang diperdagangkan di New York memuncak pada 111,50 dollar AS (Rp 2,14 juta), level yang terakhir dicapai pada 2013.
Para penjual akan menanti hasil pertemuan OPEC dan produsen utama lainnya, termasuk Rusia, Rabu waktu setempat.
Pertemuan itu akan membahas apakah bakal meningkatkan produksi untuk meredam kenaikan harga, yang turut mendorong inflasi.
Dampak Perang Rusia vs Ukraina juga memicu perubahan tajam di pasar saham global selama seminggu terakhir.
Baca juga: Rusia Mulai Rasakan Parahnya Dampak Sanksi dan Boikot atas Serangan ke Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.