Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden ke Putin: Anda Tidak Perlu Pasokan Darah Kecuali Anda Berencana Memulai Perang

Kompas.com - 23/02/2022, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamati Rusia memindahkan pasokan darah ke perbatasannya dengan Ukraina.

Presiden AS Joe Biden mengatakan itu menunjukkan bahwa Vladimir Putin berniat berperang, meski Menteri Luar Negeri Ukraina masih bersikeras tidak ada serangan kecil apapun ke negaranya.

Baca juga: Taiwan Waspadai Aktivitas Militer China di Tengah Krisis Ukraina-Rusia

"Rusia telah memindahkan pasokan darah dan peralatan medis ke posisinya di perbatasan mereka," kata Biden, berbicara dari Gedung Putih sebagaimana dilansir Daily Mail pada Rabu (23/2/2022).

“Anda tidak membutuhkan darah kecuali jika Anda berencana untuk memulai perang,” tegasnya.

Diyakini ada 100.000-190.000 tentara Rusia di sekitar Ukraina. Pada Selasa (22/2/2022) konvoi militer besar yang terdiri lebih dari 100 truk militer dengan tentara juga dilaporkan terlihat menuju perbatasan Ukraina.

Foto satelit menunjukkan pembangunan rumah sakit lapangan di Belgorod, Rusia - 50 mil dari kota Kharkiv di Ukraina.

Situs itu sudah menunjukkan bukti pasukan dan peralatan.

Gambar satelit lain menunjukkan area perumahan untuk pasukan dan rumah sakit lapangan di pangkalan udara Zyabrovka di Belarus.

Lebih banyak tenda pasukan dan rumah sakit lapangan telah dipasang di Novoozernoye, Krimea.

Baca juga: Waswas Invasi Rusia ke Ukraina, Orang Tua “Persenjatai” Anak-anak dengan Stiker Golongan Darah

Pentagon sebelumnya telah mengakui penyebaran 'dukungan medis' sebagai bagian dari pembangunan Rusia.

“Itu tidak menjamin bahwa akan ada serangan lain, tetapi Anda tidak akan melakukan serangan lain kecuali Anda menyiapkannya,” kata Ben Hodges, pensiunan letnan jenderal AS yang sekarang bekerja di lembaga penelitian Pusat Analisis Kebijakan Eropa.

Putin tak punya hak

AS pada Selasa (22/2/2022) memutuskan untuk memutus pemerintah Rusia dari keuangan Barat, memberikan sanksi kepada dua banknya dan memblokirnya dari perdagangan utangnya di pasar Amerika dan Eropa.

Biden sekali lagi mengutuk keras tindakan Putin di Ukraina, dan merinci sanksi terhadap tokoh senior Rusia - yang dengan cepat ditertawakan oleh duta besar Rusia untuk AS.

"Kemarin Vladimir Putin mengakui dua wilayah Ukraina sebagai negara merdeka dan dia dengan aneh menegaskan bahwa wilayah ini bukan lagi bagian dari Ukraina dan mereka adalah wilayah berdaulat," kata Biden di Gedung Putih, Selasa (22/2/2022).

Sederhananya, Rusia baru saja mengumumkan bahwa mereka sedang mencungkil sebagian besar wilayah Ukraina.

“Siapa yang menurut Putin memberinya hak untuk mendeklarasikan apa yang disebut 'negara' baru di wilayah milik tetangganya?" kata Biden.

Baca juga: Outlet Berita China Tak Sengaja Bocorkan Instruksi Sensor Liputan Konflik Rusia-Ukraina

Sementara itu Biden mengatakan telah memindahkan pasukan tambahan AS ke Baltik.

Presiden ke-46 AS itu mengeklaim pengerahan tersebut sebagai murni 'defensif,' dengan menegaskan, "Kami tidak punya niat untuk memerangi Rusia."

AS mengirim sekitar 800 tentara infanteri dan 40 pesawat serang ke sayap timur NATO dari lokasi lain di Eropa, menurut seorang pejabat senior pertahanan.

Selain itu, kontingen pesawat tempur F-35 dan helikopter serang AH-64 Apache juga akan direlokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com