Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Mengawasi Latihan Nuklir Pasukannya saat AS Terus Tuding Rusia Siap Serang Ukraina

Kompas.com - 20/02/2022, 09:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

DONETSK, KOMPAS.com - Pasukan nuklir strategis Rusia mengadakan latihan yang diawasi langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (19/2/2022), sementara Amerika Serikat (AS) menuduh pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina maju dan "siap menyerang".

Kremlin mengatakan Rusia berhasil meluncurkan uji coba rudal hipersonik dan jelajah di laut selama latihan kekuatan nuklir.

Baca juga: Ukraina Terima Kiriman Senapan Mesin dan Peralatan Pengawasan dari Kanada

Putin mengamati latihan di layar dengan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko dari "pusat situasi".

Latihan nuklir menjadi manuver lanjutan angkatan bersenjata Rusia dalam empat bulan terakhir yang mencakup pembangunan pasukan -- diperkirakan oleh Barat berjumlah 150.000 atau lebih -- di utara, timur dan selatan Ukraina.

Analis yang berbasis di Moskow mengatakan latihan nuklir Rusia pada Sabtu (19/2/2022) bertujuan untuk mengirim pesan agar tuntutan Rusia ditanggapi dengan serius.

"Mengabaikan hak-hak sah Rusia di bidang ini berdampak buruk pada stabilitas tidak hanya di benua Eropa, tetapi juga di dunia," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seperti dikutip oleh kementeriannya kepada mitranya dari Perancis melalui telepon dilansir Reuters.

Helikopter baru dan pengerahan tank, pengangkut personel lapis baja dan peralatan pendukung kelompok tempur telah dipindahkan ke lokasi di Rusia dekat perbatasan, menurut Maxar Technologies yang berbasis di AS, yang melacak perkembangan dengan citra satelit.

Foto ini diambil dari video yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, menunjukkan rudal balistik antarbenua Yars diluncurkan dari lapangan udara selama latihan militer. AP PHOTO/ RDMPS Foto ini diambil dari video yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, menunjukkan rudal balistik antarbenua Yars diluncurkan dari lapangan udara selama latihan militer.

Baca juga: Belanda Akan Kirim Senapan Sniper ke Ukraina untuk Hadapi Invasi Rusia

Menteri Pertahanan AS sementara itu mengatakan pada Sabtu (19/2/2022) bahwa latihan kekuatan nuklir memicu kekhawatiran di seluruh dunia.

Seorang pejabat NATO mengatakan aliansi itu memindahkan staf dari Keiv ke kota barat Lviv dan ke Brussel untuk alasan keamanan. AS dan negara-negara lain telah memindahkan diplomat ke Lviv.

Perancis dan Jerman giliran mendesak semua atau sebagian warganya di Ukraina untuk keluar dari negara itu, setelah Keiv dan Moskwa saling tuduh atas penembakan baru di dekat perbatasan.

Sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pasukan Rusia mulai " menyebar dan bergerak lebih dekat" ke perbatasan.

"Kami berharap dia (Putin) mundur dari ambang konflik," kata Austin pada konferensi pers di Lithuania, mengatakan invasi ke Ukraina tidak dapat dihindari.

Dengan meningkatnya ketakutan Barat akan perang, tim keamanan nasional Presiden AS Joe Biden mengatakan mereka masih percaya Rusia dapat melancarkan serangan di Ukraina "kapan saja".

 

Baca juga: Situasi Makin Tegang, Kelompok Pemberontak di Ukraina Timur Evakuasi Warga ke Rusia

Atas laporan itu, Biden berencana mengumpulkan penasihat utama pada Minggu (20/2/2022) untuk membahas krisis tersebut.

Para menteri luar negeri dari kelompok negara-negara kaya G7 juga mengatakan mereka tidak melihat bukti Rusia mengurangi aktivitas militernya di daerah itu dan tetap "sangat prihatin" tentang situasi tersebut.

Rusia memerintahkan peningkatan militer sambil menuntut NATO mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi itu. Di sisi lain dia menilai peringatan Barat soal rencana Rusia menyerang Ukraina sebagai tindakan yang histeris dan berbahaya.

Moskwa mengatakan akan mundur, tetapi Washington dan sekutunya terus mengeklaim keberadaan pasukan Rusia meningkat.

Dalam prediksinya yang paling tajam sejauh ini, Biden mengatakan pada Jumat (18/2/2022) bahwa dia yakin Putin membuat keputusan untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

foto ini diambil dari video yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, menunjukkan rudal jelajah Zircon diluncurkan dari fregat angkatan laut Rusia selama latihan militer.  AP PHOTO/RDMPS foto ini diambil dari video yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, menunjukkan rudal jelajah Zircon diluncurkan dari fregat angkatan laut Rusia selama latihan militer.

Baca juga: Rusia-Ukraina Makin Tegang, Inggris Pindahkan Kedutaannya dari Kiev, Desak Warga Segera Pergi

"Presiden Biden terus memantau situasi yang berkembang di Ukraina, dan terus diperbarui secara berkala tentang kejadian di lapangan oleh tim keamanan nasionalnya," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

"Mereka menegaskan kembali bahwa Rusia dapat melancarkan serangan terhadap Ukraina kapan saja."

Menlu G7 meminta Rusia memilih jalur diplomasi. "Sebagai langkah pertama, kami mengharapkan Rusia untuk menerapkan pengumuman pengurangan kegiatan militernya di sepanjang perbatasan Ukraina. Kami belum melihat bukti pengurangan ini," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Zelenskiy mengatakan dia melakukan percakapan telepon "mendesak" dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan membahas kemungkinan cara de-eskalasi segera dan penyelesaian politik-diplomatik. Macron akan berbicara dengan Putin pada hari Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com