Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Negara Afrika Terpilih untuk Menerima Teknologi Pembuatan Vaksin mRNA

Kompas.com - 20/02/2022, 07:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Negara-negara Afrika menjadi yang pertama dipilih untuk menerima teknologi yang diperlukan untuk memproduksi vaksin mRNA melawan Covid-19, yakni Mesir, Kenya, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, dan Tunisia.

Keenam negara telah dipilih untuk membangun pabrik produksi vaksin sebagai bagian dari upaya yang diluncurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun lalu, untuk meniru apa yang diyakini sebagai suntikan berlisensi paling efektif melawan Covid-19.

Baca juga: Negara-negara Eropa Umumkan Rencana “Kembali ke Normal”, Akhir Februari hingga Maret

Afrika saat ini hanya memproduksi 1 persen vaksin virus corona. Menurut angka WHO, hanya 11 persen dari populasi di Afrika yang divaksinasi lengkap, dibandingkan dengan rata-rata global sekitar 50 persen.

Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada pertemuan puncak Brussels bahwa meskipun lebih dari 10 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan secara global, miliaran orang masih belum divaksinasi.

“Ironisnya, tentu saja, adalah bahwa miliaran orang belum mendapat manfaat dari alat-alat yang menyelamatkan jiwa ini,” katanya dalam pertemuan puncak negara-negara Uni Eropa dan Uni Afrika pada Jumat (18/2/2022) dilansir AP.

Pada kesempatan itu, dia pun menyerukan peningkatan mendesak produksi vaksin lokal di negara-negara miskin.

Ini adalah pertama kalinya WHO mendukung upaya untuk merekayasa balik vaksin yang dijual secara komersial, mengakhiri industri farmasi yang sebagian besar memprioritaskan memasok negara-negara kaya daripada yang miskin baik dalam penjualan maupun manufaktur.

 

Baca juga: Singapura Belum Berencana Suntikkan Dosis Keempat Vaksin Covid-19

Penolakan industri farmasi

Awal tahun ini, perusahaan Cape Town mencoba mereplikasi vaksin Covid-19 Moderna Inc. Mereka mengatakan telah berhasil membuat kandidat vaksin yang akan segera memulai pengujian laboratorium.

Baik Moderna dan Pfizer-BioNTech, produsen dua vaksin mRNA Covid-19 resmi, menolak membagikan resep vaksin atau pengetahuan teknologi mereka dengan WHO dan mitranya.

Doctors Without Borders menyambut baik pengumuman WHO, tetapi memperingatkan bahwa lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk membuat ulang vaksin mRNA dan meminta Moderna untuk membantu.

Kate Stegeman, koordinator advokasi badan amal medis, mengatakan masih perlu waktu cukup lama bagi para ilmuwan Afrika untuk membuat vaksin moderna yang sangat teknis, termasuk membuat versi tahan panas dan melakukan uji klinis.

“Cara tercepat untuk memulai produksi vaksin di negara-negara Afrika dan wilayah lain dengan produksi vaksin terbatas, masih harus melalui transfer pengetahuan vaksin yang penuh dan transparan dari teknologi mRNA yang sudah disetujui ke perusahaan yang mampu,” kata Stegeman.

Dia menyorot penelitian yang menunjukkan hanya ada lebih dari 100 produsen di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang bisa membuat vaksin.

Baca juga: Korsel Longgarkan Pembatasan Covid-19 Saat Pecahkan Rekor 100.000 Kasus Harian

Aksi neo-kolonial

Awal pekan ini, BioNTech mengatakan akan mulai mengirim pengiriman pabrik berukuran kontainer ke negara-negara Afrika, untuk membantu mereka mulai membuat vaksin Covid-19 dengan staf Eropa.

Beberapa aktivis menyebut langkah itu sebagai “aksi neo-kolonial” untuk mempertahankan kendali.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com