Rusia memerintahkan peningkatan militer sambil menuntut NATO mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi itu. Di sisi lain dia menilai peringatan Barat soal rencana Rusia menyerang Ukraina sebagai tindakan yang histeris dan berbahaya.
Moskwa mengatakan akan mundur, tetapi Washington dan sekutunya terus mengeklaim keberadaan pasukan Rusia meningkat.
Dalam prediksinya yang paling tajam sejauh ini, Biden mengatakan pada Jumat (18/2/2022) bahwa dia yakin Putin membuat keputusan untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Rusia-Ukraina Makin Tegang, Inggris Pindahkan Kedutaannya dari Kiev, Desak Warga Segera Pergi
"Presiden Biden terus memantau situasi yang berkembang di Ukraina, dan terus diperbarui secara berkala tentang kejadian di lapangan oleh tim keamanan nasionalnya," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.
"Mereka menegaskan kembali bahwa Rusia dapat melancarkan serangan terhadap Ukraina kapan saja."
Menlu G7 meminta Rusia memilih jalur diplomasi. "Sebagai langkah pertama, kami mengharapkan Rusia untuk menerapkan pengumuman pengurangan kegiatan militernya di sepanjang perbatasan Ukraina. Kami belum melihat bukti pengurangan ini," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Zelenskiy mengatakan dia melakukan percakapan telepon "mendesak" dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan membahas kemungkinan cara de-eskalasi segera dan penyelesaian politik-diplomatik. Macron akan berbicara dengan Putin pada hari Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.