MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa "tentu saja" Rusia tidak menginginkan perang di Eropa, tetapi masalah keamanannya harus ditangani dan ditanggapi dengan serius.
Komentar presiden Rusia itu muncul ketika militer mengatakan bahwa beberapa pasukan ditarik dari perbatasan dekat Ukraina, tanda pertama dari Moskwa tentang kemungkinan penurunan ketegangan.
Namun para pemimpin Barat mengatakan belum ada bukti penarikan itu, sebagaimana dilansir BBC pada Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Ini Imbauan KBRI Kiev untuk WNI di Ukraina dan WNI di Indonesia
Pembangunan militer Rusia yang tiba-tiba memicu kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.
Putin selalu membantah bahwa dia merencanakan serangan, tetapi ketegangan meningkat sejak November, ketika pasukan Rusia mulai berkumpul di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Rusia memiliki ikatan budaya dan sejarah yang mendalam dengan Ukraina, yang merupakan bekas republik Soviet.
Putin menginginkan jaminan bahwa mereka tidak akan bergabung dengan aliansi militer NATO Barat, karena dia melihat perluasannya sebagai ancaman bagi Rusia. NATO telah menolak permintaan itu.
Putin berbicara di Moskwa setelah pertemuan empat jam dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang merupakan pemimpin Barat terbaru yang mengunjungi kawasan itu untuk mencoba meredakan ketegangan.
Baca juga: Biden ke Putin: Mundur dari Ambang Perang dengan Ukraina!
Ketika ditanya tentang prospek perang, Putin mengatakan kepada wartawan: "Apakah kami menginginkan ini atau tidak? Tentu saja tidak. Itulah mengapa kami mengajukan proposal untuk proses negosiasi."
Namun dia mengatakan bahwa NATO sejauh ini gagal mengatasi masalah keamanan "dasar" Rusia.
Putin menuntut agar masalah Ukraina bergabung dengan NATO harus ditangani sekarang, bahkan saat Ukraina masih jauh dari memulai aplikasi untuk bergabung dengan aliansi.
Scholz mengatakan penambahan pasukan "tidak dapat dipahami", tetapi masih ada kemungkinan solusi diplomatik dapat meredakan ketegangan.
"Saya menyatakan bahwa penambahan pasukan dipandang sebagai ancaman," kata Scholz pada konferensi pers.
"Tentu saja kami sangat prihatin, ada lebih dari 100.000 tentara Rusia di perbatasan dengan Ukraina, dan kami merasa ini tidak dapat dipahami."
Baca juga: Gambar Satelit Ini Membuktikan Adanya Pasukan, Helikopter, dan Jet Tempur Rusia di Dekat Ukraina
Para pemimpin berbicara beberapa jam setelah militer Rusia mengumumkan bahwa beberapa pasukannya telah ditarik kembali dari perbatasan dengan Ukraina.
NATO mengatakan pengumuman Rusia itu menimbulkan "optimisme dengan kewaspadaan", tetapi sejauh ini belum ada bukti de-eskalasi di lapangan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam cuitan di Twitter mengatakan bahwa ada "sinyal campuran" yang datang dari Rusia. Pasalnya intelijen Inggris menunjukkan rumah sakit lapangan Rusia sedang dibangun di dekat perbatasan, yang "hanya dapat ditafsirkan sebagai persiapan untuk invasi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.