Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI di Tengah Situasi Ukraina yang Memanas, Sebut Sudah Diberi Peta Berlindung di Bungker

Kompas.com - 14/02/2022, 14:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KIEV, KOMPAS.com – Situasi di Ukraina semakin memanas di tengah ancaman invasi Rusia.

Rusia disebut-sebut telah mengepung daerah perbatasan Ukraina dengan menyiagakan 100.000 lebih tentara.

Beberapa negara bahkan telah menganjurkan warga mereka yang tinggal di Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut.

Baca juga: AS: Rusia Akan Buat Dalih Mengejutkan untuk Serang Ukraina

Di tengah-tengah jutaan orang yang kini masih berada di Ukraina, ada Benni Sitanggang, seorang warga negara Indonesia (WNI).

Pria asal Medan, Sumatra Utara (Sumut) itu sekarang tinggal di salah satu kota di Ukraina bersama istrinya yang merupakan warga asli Ukraina dan putri kecilnya.

Benni membenarkan jika konflik yang terjadi di antara Ukraian dan Rusia belakangan terasa memanas.

Pasalnya, Rusia telah mengerahkan semakin banyak pasukan atau tentara di wilayah perbatasan Ukraina.

Dia bercerita, sejak dirinya mulai tinggal di Ukraina pada 2014, konflik Ukraina dan Rusia sebenarnya sudah berlangsung. Namun, situasinya memang terasa kian panas belakangan ini.

Meski begitu, sejauh ini, Benni mengabarkan bahwa keluarganya aman-aman saja karena posisinya jauh juga dari wilayah perbatasan, tempat terjadinya konflik.

“Di perbatasan itu sampai sekarang masih ada konflik atau gencatan senjata. Tapi yang untuk sekarang memang lagi memanas. Kami juga enggak tahu bakalan keterusanya. Tapi, kami tetap update atau dengan melihat berita,” tutur Benni dalam video yang diunggah dalam akun Youtube-nya Benni Sitanggang, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Situasi Makin Panas, Kanada Tarik Pasukannya dari Ukraina

Pihak Kompas.com sudah mendapat izin unuk mengutip pernyataan tersebut.

Benni menyampaikan, berdasarkan informasi yang dia peroleh, beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman telah menarik konselor atau warga mereka dari Ukraina di tengah ancaman invasi Rusia.

Tapi, menurut dia, hal itu sifatnya sukarela. Di mana, warga boleh memilih untuk tetap tinggal di Ukraina atau ikut evakuasi.

Sebagai WNI, Benni mengaku sudah diberi informasi juga oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev, Ukraina terkait langkah-langkah atisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kaya istilahnya dikasih (informasi soal) fase atau level keadaan daruratnya. Kalau misalnya sudah keadaan darurat 1, mereka (KBRI Kiev) bakalan mengevakuasi semua warna negara (Indonesia) yang ada di sini. Tapi itu bersifat voulentir. Mau apa enggak? Enggak dipaksa sama KBRI kita harus pulang. Kami bisa pilih,” kata Benni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com