Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI di Tengah Situasi Ukraina yang Memanas, Sebut Sudah Diberi Peta Berlindung di Bungker

Kompas.com - 14/02/2022, 14:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

“Jadi ada prosesnya dijelaskan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kalau enggak bisa lewat pesawat, nanti (evakuasi) lewat darat. Kami dievakuasi ke negara terdekat yang ada KBRI kita juga. Nanti diberangkatkan ke Indonesia,” tambahnya.

Baca juga: Ancaman Invasi Rusia Makin Besar, Staf OSCE di Ukraina Timur Mulai Pergi

Sudah di kasih peta atau map untuk bersembunyi di bungker

Benni bercerita, di kota tempat tinggalnya sekarang, pemerintah setempat juga telah memberi informasi soal langkah antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini adanya invasi Rusia.

Dia mengaku sudah diberi map atau peta berisi jalur evakuasi jika terjadi pengeboman atau hal lain yang berbahaya.

Salah satu tempat yang diarahkan untuk dituju adalah bungker.

“Kami sudah kasih intruksi ke mana kami harus pergi, kayak ke bunker mana. Ada bunker khusus di setiap tempat di daerah kota kami, ada bungker untuk tempat berlindung,” ungkap Benni.

Dia saat itu bercerita jika dirinya sempat berhubungan dengan WNI lain di Ukraina yang tinggal di dekat wilayah perbatasan atau daerah konflik.

Baca juga: Para Staf AS Tinggalkan Ukraina Timur di Tengah Ancaman Invasi Rusia

Berdasarkan pengakuan dari rekannya, dia menyebut, kondisi di dekat perbatasan masih terpantau seperti biasa.

Di mana, pasar-pasar masih buka dan ramai. Begitu juga dengan restoran dan klub-klub malam.

“Jadi enggak panik. Walapun mereka tetap waspada. Masih menjalankan aktivitas seperti biasa. Jadi mungkin berita (soal Ukraina) memanas, memang memanas. Tapi hanya di perbatasan saja sejauh ini. Tidak semua wialayah Ukraina,” jelas dia.

Benni menyatakan yang bisa dilakukannya sekarang adalah tetap menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasanya sampil terus waspada dan memantau kabar terbaru dari media dan KBRI Kiev soal ketegangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.

“Mudah-mudahan enggak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami berharap begitu saja. Semoga aman-aman saja,” harap Benni.

Baca juga: Maskapai Belanda KLM Tangguhkan Semua Penerbangan ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com