SINGAPURA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk memperdalam jurang kesenjangan dunia.
Kesenjangan yang paling mencolok menurut Jamus Lim adalah antara negara kaya dan negara miskin.
Misalnya, negara-negara yang jauh lebih makmur menurut Lim memiliki kapasitas anggaran lebih besar untuk meningkatkan belanja negara guna pemberian sejumlah subsidi kepada warga dan pelaku bisnis yang menghadapi kesulitan ekonomi.
Baca juga: Dampak Buruk Kapitalisme: Tingginya Kesenjangan Sosial dan Individualisme
Di sisi lain gerak-gerik negara miskin terhambat oleh terbatasnya kemampuan fiskal pemerintah.
Kesenjangan juga terjadi secara internal di negara-negara berkembang. Berbicara sebagai panelis Indonesia-Singapore Foreign Policy Youth Talks yang digelar virtual, Sabtu (12/2/2022) siang, ekonom berusia 46 tahun itu menyoroti sejumlah ketidaksetaraan di masa pandemi.
Lim yang juga anggota parlemen dari oposisi Singapura Partai Pekerja menggunakan contoh akses pendidikan selama Covid-19. Tidak semua pelajar memiliki akses ke teknologi internet dengan kecepatan tinggi untuk memfasilitasi sekolah daring.
Pendiri Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) Yanuar Nugroho menekankan pentingnya pemerintah untuk membangun kapasitas menghadapi krisis yang lebih besar dari Covid-19 ke depannya.
Kapasitas ini merujuk kepada kemampuan negara mendayagunakan dan memobilisasi sumber daya yang dimiliki. Yanuar menambahkan peningkatan kapasitas juga harus diimbangi dengan kebijakan publik yang berbasis riset dan bukti.
Mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan itu tidak menampik adanya silang pendapat antara teknokrat dan politisi di Indonesia.
Berkaca dari penanganan Covid-19 di Indonesia, Yanuar mengatakan, pemerintah telah belajar bahwa bukti ilmiah krusial untuk menghasilkan kebijakan publik yang tepat sasaran. Kebijakan publik akan menentukan kredibilitas pemerintah di mata warganya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.