KOMPAS.com - Berita mengenai Paus Emeritus Benediktus XVI yang akhirnya minta maaf menjadi berita yang paling banyak dibaca dari kanal Global selama sepekan terakhir.
Selain itu, sejumlah media asing menyoroti Indonesia yang menggunakan vaksin Sinovac setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 dalam negeri.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler sepekan dari Kompas.com edisi Senin (7/2/2022) hingga Minggu (13/2/2022).
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Pemimpin ISIS Tewas | Rayan Maroko Meninggal
Paus Emeritus Benediktus XVI akhirnya minta maaf atas kasus-kasus pelecehan seksual anak yang terjadi di bawah pengawasannya ketika menjabat sebagai Uskup Agung di Munchen, Jerman.
"Saya hanya bisa mengungkapkan kepada semua korban pelecehan seksual rasa malu saya yang mendalam, kesedihan saya yang mendalam dan dengan tulus memohon pengampunan," tulis Benediktus XVI, yang nama aslinya Joseph Ratzinger, dalam sebuah surat yang dirilis oleh Vatikan pada Selasa (8/2/2022).
Anda dapat membaca berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Paus Benediktus XVI Akhirnya Minta Maaf
Penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia kembali menjadi sorotan internasional di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di dalam negeri.
Al Jazeera pada Senin (7/2/2022) menyorot efektivitas vaksin Sinovac, dengan mengutip serangkaian penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang paling umum digunakan di Indonesia tidak dapat melawan varian Omicron.
Simak berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Media Asing Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 Indonesia, Pertanyakan Efektivitas Vaksin Sinovac
Gautam Adani adalah seorang miliarder dari India.
Dia menjadi miliarder yang sukses mengubah bisnis perdagangan komoditas kecil menjadi konglomerat yang mencakup pelabuhan, pertambangan, dan energi hijau.
Kekayaan bersih Gautama Adani mencapai 88,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.274,4 triliun) pada Senin (7/2/2022), menurut Bloomberg Billionaires Index.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Gautam Adani Geser Mukesh Ambani Jadi Orang Terkaya di Asia, Siapa Dia?
Matahari buatan para ilmuwan Inggris mencetak rekor baru untuk menghasilkan energi dari fusi nuklir.
Proses tersebut sama dengan yang menggerakkan matahari, yang dipandang sebagai sumber potensial masa depan hampir tak terbatas.