Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Rusia Akan Buat Dalih Mengejutkan untuk Serang Ukraina

Kompas.com - 14/02/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rusia dapat menginvasi Ukraina kapan saja dan mungkin membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan.

Hal itu disampaikan Amerika Serikat (AS) pada Minggu (13/2/2022) seraya menegaskan kembali janji untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.

Rusia dilaporkan mengerahkan 100.000 tentaranya di dekat Ukraina. Barat berulangkali memperingatkan bahwa Moskwa dapat menyerang kapan saja.

Baca juga: Ancaman Invasi Rusia Makin Besar, Staf OSCE di Ukraina Timur Mulai Pergi

Di sisi lain, Moskwa menyangkal tuduhan semacam itu dan menuduh Barat histeria, sebagaimana dilansir Reuters.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyerukan Rusia untuk mengurangi ketegangan dan mengancam akan menjatuhkan sanksi jika Moskwa benar-benar menyerang.

Scholz sedang dalam perjalanan untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (15/2/2022).

Seorang pejabat Jerman mengatakan, Berlin tidak mengharapkan hasil nyata dari upaya pembicaraan tersebut. Namun, upaya diplomasi tetaplah penting.

Baca juga: Para Staf AS Tinggalkan Ukraina Timur di Tengah Ancaman Invasi Rusia

Di Washington, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden Jake Sullivan mengatakan bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina dapat dimulai kapan saja.

Sementara itu, sejumlah pejabat AS mengatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan yang menyebutkan bahwa Rusia berencana untuk menyerang pada Rabu (16/2/2022).

Sullivan mengatakan, Washington akan terus berbagi apa yang telah dipelajarinya kepada dunia.

Hal tersebut merupakan upaya untuk mencegah Moskwa melakukan operasi "bendera palsu" yang bisa menjadi dalih untuk melakukan serangan ke Ukraina.

Baca juga: Rusia Tidak Pedulikan Sanksi dari Barat

"Akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO dan kami berharap Rusia dapat memahami pesan ini,"tutur Sullivan dalam kesempatan terpisah kepada CBS.

Pada Minggu, Biden menggelar pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Mereka sepakat tentang pentingnya melanjutkan diplomasi dan pencegahan dalam menanggapi pembangunan militer Rusia.

Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan, Zelenskiy juga mengundang Biden untuk segera mengunjungi Ukraina.

Baca juga: Putin Sebut Biden Sengaja Sebar Informasi Palsu Rusia akan Serang Ukraina

Seorang juru bicara Pemerintah Inggris mengatakan, London sedang menggodok paket dukungan militer dan bantuan ekonomi untuk Ukraina yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan melakukan perjalanan ke Eropa akhir pekan ini untuk membangun dukungan guna mengakhiri kebuntuan dengan Rusia.

Ketika melakukan pembicaraan dengan Putin pada Sabtu (12/2/2022), Biden mengatakan bahwa Barat akan menanggapi dengan tegas setiap invasi Rusia.

Biden menambahkan, serangan semacam itu hanya akan membahayakan dan mengisolasi Moskwa.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan di Twitter bahwa sejauh ini Kiev telah menerima hampir 1.500 ton amunisi dari Barat.

Baca juga: Rakyat Ukraina Berdemo Tolak Invasi Rusia, Presiden Imbau Jangan Panik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com