Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New York dan Massachusetts Akhiri Kewajiban Pakai Masker

Kompas.com - 10/02/2022, 13:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Gubernur New York dan Massachusetts pada Rabu (9/2/2022) mengumumkan, mereka akan mengakhiri kewajiban memakai masker di dua negara bagian tersebut.

New York dan Massachusetts bergabung dengan negara-negara bagian Amerika Serikat (AS) lainnya yang berencana mencabut aturan wajib masker saat lonjakan Covid-19 terbaru mereda.

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan, negara bagiannya akan berhenti mewajibkan orang untuk memakai masker atau membuktikan bahwa mereka telah menerima vaksin Covid-19 ketika memasuki sebagian besar tempat umum dalam ruangan mulai Kamis (10/2/2022), berkat penurunan kasus Covid-19 dan rawat inap.

Baca juga: Daftar 43 Negara yang Tidak Wajib Masker, dari Jepang hingga Swedia

"Inilah yang kami tunggu-tunggu, kemajuan luar biasa setelah dua tahun yang panjang," kata Hochul dari Partai Demokrat, dikutip dari Reuters pada Kamis (10/2/2022).

"Kami belum selesai, tetapi tren ini sedang ke arah yang sangat, sangat bagus," lanjutnya.

Namun di New York City, kota terpadat di Amerika Serikat, persyaratan menunjukkan bukti vaksinasi untuk memasuki restoran, pusat kebugaran, teater, dan tempat-tempat dalam ruangan lainnya akan tetap berlaku untuk saat ini, kata kantor Wali Kota Eric Adams.

Adapun di Massachusetts, para siswa, guru, dan staf tak lagi diharuskan memakai masker di sekolah setelah 28 Februari, kata Gubernur Charlie Baker pada konferensi pers Rabu (9/2/2022).

Baker dari Partai Republik mengatakan, Massachusetts memiliki jauh lebih banyak alat yang tersedia untuk menangani pandemi daripada di awal.

Ia menyebutkan bahwa anak-anak tidak mungkin sakit parah akibat Covid-19 dan negara bagiannya memiliki tingkat vaksinasi anak tertinggi kedua di AS.

Pejabat negara bagian New York akan memutuskan apakah akan mempertahankan kewajiban masker di sekolah selama minggu pertama Maret setelah siswa kembali dari liburan pertengahan musim dingin.

Keputusan itu akan mempertimbangkan jumlah kasus, tingkat positif, dan faktor lainnya, kata Hochul.

Mandat masker akan tetap berlaku di fasilitas kesehatan dan pemasyarakatan yang diatur negara, menurut Hochul.

Baca juga: Swedia Umumkan Pandemi Berakhir, Nilai Covid-19 Sudah Tak Terlalu Mengancam

Sekolah Umum Boston distrik terbesar di Massachusetts mengatakan, masih memutuskan bagaimana menanggapi langkah Baker untuk melonggarkan aturan masker.

"(Pemerintah) negara bagian meluncurkannya tanpa memberitahu kami tentang hal itu," kata Jonathan Palumbo, juru bicara distrik.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Rabu (9/2/2022) mengatakan semua warga Amerika harus terus memakai masker di dalam ruangan seperti sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Gedung Putih sedang mengevaluasi data untuk menentukan apakah kebijakan itu perlu diubah, dan akan terus menasihati para pemimpin lokal, apakah mereka gubernur atau lainnya, untuk membuat keputusan berdasarkan sains dan data tentang apa yang terjadi di masyarakat mereka," ujar Psaki.

Baca juga: Ribuan Orang Berdemo Menentang Mandat Masker dan Vaksin di AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com