Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Terbaru AS: Rusia Bisa Menginvasi Ukraina Kapan Saja

Kompas.com - 07/02/2022, 07:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, Rusia bisa menyerang Ukraina kapan saja.

Dia menambahkan, invasi Rusia ke Ukraina tersebut dapat memicu konflik peperangan terbaru dengan potensi korban jiwa yang sangat besar.

Pernyataan tersebut disampaikan Sullivan pada Minggu (6/2/2022), selang sehari setelah beberapa pejabat menyebutkan bahwa 70 persen pasukan Rusia siap untuk melancarkan invasi.

Baca juga: Media Barat Ramai Beritakan Ketegangan Perbatasan Ukraina, Bagaimana di Rusia?

“Jika perang pecah, itu akan menimbulkan kerugian besar bagi Ukraina,” kata Sullivan sebagaimana dilansir Associated Press.

“Tetapi kami percaya bahwa berdasarkan persiapan dan tanggapan kami, itu juga akan menimbulkan kerugian strategis bagi Rusia,” imbuh Sullivan.

Sejumlah pejabat AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, serangkaian indikator menunjukkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk melancarkan invasi dalam beberapa pekan mendatang.

Kendati demikian, skala invasi yang akan dilancarkan Rusia masih belum jelas seberapa besarnya.

Baca juga: AS Perkirakan Dampak Jika Invasi Rusia ke Ukraina

Mereka juga menekankan bahwa solusi diplomatik tampaknya masih tetap memungkinkan.

Salah satu indikator tersebut adalah latihan kekuatan nuklir strategis Rusia yang biasanya diadakan setiap musim gugur dijadwal ulang untuk pertengahan Februari hingga Maret.

Itu bertepatan dengan apa yang dilihat pejabat AS sebagai “jendela” yang paling mungkin untuk melancarkan invasi.

“Itu bisa terjadi paling cepat besok atau bisa memakan waktu beberapa pekan lagi,” kata Sullivan.

Baca juga: Intelijen AS: Rusia Siapkan Invasi Skala Penuh ke Ukraina

Dia menambahkan, militer Rusia telah ditempatkan sedemikian untuk dapat bertindak agresif terhadap Ukraina kapan saja.

Sullivan menuturkan, Pemerintah AS masih berharap bahwa Rusia akan bergerak untuk meredakan situasi melalui diplomasi.

“Kuncinya adalah bahwa AS perlu dan siap untuk segala kemungkinan itu dan sejalan dengan sekutu dan mitra kami,” kata Sullivan.

“Kami telah memperkuat dan meyakinkan sekutu kami di sisi timur,” imbuhnya.

Baca juga: Ribuan Warga di Perbatasan Ukraina Turun ke Jalan Desak Rusia Hentikan Agresi


Dalam beberapa hari terakhir, AS telah meningkatkan peringatan bahwa Rusia tampaknya semakin berniat menginvasi wilayah Ukraina.

Pekan lalu, sejumlah pejabat AS menuding Rusia sedang merancang plot mendapat serangan palsu dari Ukraina atau Barat yang nantinya digunakan dalih untuk melancarkan invasi dan memulai perang.

Pada Kamis (3/2/2022), Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengatakan bahwa plot itu juga mencakup video propaganda.

Video tersebut akan menggambarkan adegan dari ledakan palsu dengan mayat, pelayat yang diperankan aktor, dan lokasi yang hancur dan peralatan militer.

Baca juga: Ketegangan Rusia-Ukraina Tak Kunjung Reda, Jerman Pertimbangkan Tambah Pasukan di Lituania

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com