KHARKIV, KOMPAS.com Ribuan orang turun ke jalan-jalan di kota terbesar kedua Ukraina pada Sabtu (5/1/2022) membawa spanduk bertuliskan "Kharkiv adalah Ukraina" dan "hentikan agresi Rusia", saat negara itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan militer dari Rusia.
Baca juga: Ukraina Negara Maju atau Negara Berkembang?
Diplomasi selama berminggu-minggu antara Barat dan Moskwa tidak menghasilkan terobosan setelah Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Moskwa membantah berencana menyerang Ukraina tetapi menuntut jaminan keamanan, termasuk memblokir Ukraina untuk bergabung dengan aliansi NATO.
Kharkiv, sebuah kota industri timur yang terletak 42 km (26 mil) dari perbatasan Rusia, diidentifikasi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai kemungkinan target Rusia, meskipun juru bicaranya kemudian mengatakan dia berbicara secara hipotesis.
Baca juga: Jaga-jaga Rusia Serang Ukraina, Pasukan AS Tiba di Polandia untuk Bantu NATO
Demonstran di Kharkiv menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera Ukraina, atau mengangkat bendera sekutu yang mendukung Keiv, termasuk AS, Inggris dan Uni Eropa.
"Orang-orang turun ke jalan untuk menunjukkan bahwa Kharkiv adalah kota Ukraina dan kami tidak akan menyerahkannya," kata warga Kharkiv, Nina Kvitko dilansir dari Reuters.