Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Texas Terciduk Selundupkan Imigran Gelap ke AS Pakai Peti Mati

Kompas.com - 30/01/2022, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CBS News

AUSTIN, KOMPAS.com - Seorang pria menyelundupkan dua imigran gelap dari Meksiko ke Texas, Amerika Serikat (AS) dalam peti mati yang dibungkus bendera.

Pria bernama Zachary Taylor Blood tersebut lantas mengaku bersalah menyelundupkan imigran gelap setelah diseret ke pengadilan.

Melansir CBS News, Rabu (26/1/2022), insiden tersebut terjadi pada 26 Oktober 2021 di perbatasan dekat Falfurrias, Texas.

Baca juga: Pemakaman Ekstremis Pakai Bendera Nazi di Atas Peti Mati, Picu Kemarahan Pemimpin Agama

Awalnya, Taylor Blood mengendarai van abu-abu yang dimodifikasi untuk mengangkut peti mati ke pos pemeriksaan Patroli Perbatasan.

Ketika ditanya oleh petugas perbatasan apa yang ada di dalam van, Blood diduga menjawab, "Orang mati, orang Angkatan Laut."

Pihak berwenang curiga ketika mereka melihat kondisi peti mati tersebut tidak selayaknya digunakan untuk jenazah tentara Angkatan Laut AS.

Baca juga: Orangtua Kaget Peti Mati Berisi Sekantong Celana, Mayat Bayinya Tak Ada

Setelah diperika, petugas menemukan dua warga negara Meksiko yang disembunyikan di dalam peti mati.

Kedua pria itu mengaku membayar penyelundup untuk membawa mereka ke San Antonio, menurut Kantor Kejaksaan AS.

Keduanya mengatakan, setelah menyeberangi sungai ke AS, mereka dibawa ke tempat parkir di mana Taylor Blood sudah menunggu mereka.

Baca juga: Berpose Narsis Dekat Peti Mati, Selebgram Florida Dihujat

Taylor Blood kemudian menyuruh mereka masuk ke peti mati dan mulai mengemudi ke utara.

Blood, dari Galveston, Texas, menghadapi hukuman lima tahun penjara federal dan kemungkinan denda 250.000 dollar AS.

Dia akan tetap berada dalam tahanan sampai dia dijatuhi hukuman pada Mei mendatang.

Baca juga: Peti Mati Berserakan di Sekitar Kota Imbas Terjangan Banjir Saat Badai Ida

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com