Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Negara Asia Tengah Alami Pemadaman Listrik Besar-besaran, Lalu Lintas hingga Bandara Kacau

Kompas.com - 26/01/2022, 12:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

NURSULTAN, KOMPAS.com - Jutaan orang dibiarkan tanpa listrik pada Selasa (25/1/2022) ketika pemadaman listrik besar melanda kota-kota di tiga negara Asia Tengah.

Kondisi itu menyebabkan kemacetan lalu lintas yang meluas, penundaan bandara dan gangguan transportasi umum lainnya di seluruh negara bekas Soviet selama beberapa jam.

Baca juga: Ibu Kota Argentina Dilanda Pemadaman Listrik Besar-besaran di Tengah Gelombang Panas

Kementerian energi Uzbekistan mengatakan itu adalah "akibat dari kecelakaan besar".

Jaringan listrik dari tiga negara saling berhubungan, dan terhubung ke jaringan Rusia melalui saluran listrik buatan Soviet yang mengalir melalui Kazakhstan.

Hal ini memungkinkan mereka untuk menarik listrik dari jaringan Rusia ketika ada kekurangan yang tidak terduga.

Tetapi karena "ketidakseimbangan darurat yang signifikan", terjadi lonjakan listrik dan sambungan terputus, menurut operator jaringan KEGOC.

Penduduk di seluruh wilayah kehilangan akses ke air leding, pemanas, pompa bensin, dan internet, menurut lapor kantor berita Reuters.

Rumah sakit harus bergantung pada generator untuk menjaga peralatan penting tetap berjalan dan kereta bawah tanah dibiarkan terjebak di terowongan.

Baca juga: Penjualan Meningkat Pesat, China Segera Hapus Subsidi Kendaraan Listrik

Pemadaman dilaporkan terjadi di beberapa kota di Kirgistan dan Uzbekistan, serta kota terbesar Kazakhstan, Almaty.

Ada juga laporan bahwa “blackout” memengaruhi provinsi sekitarnya di ketiga negara.

Ibu kota Uzbekistan, Tashkent, mengalami kemacetan lalu lintas karena pemadaman tersebut memengaruhi lampu lalu lintas.

Sistem metro mati dan penerbangan harus berhenti mendarat di bandara selama pemadaman, menurut kantor berita Rusia RIA Novosti melansir BBC.

Para pemain ski dilaporkan terdampar di kereta gantung di resor ski terbesar di Uzbekistan, Amirsoy.

Pemadaman itu sekali lagi menimbulkan kekhawatiran tentang betapa rentannya saluran listrik yang dibangun pada 1970-an.

Baca juga: Pembangkit Listrik Utama Mati karena Bahan Bakar Habis, Lebanon Gelap Gulita

Kazakhstan telah mengalami kekurangan daya sebelumnya, menyusul ledakan penambangan mata uang kripto, proses di mana transaksi diverifikasi dan "koin" baru dibuat.

Para petambang mata uang digital itu pindah ke Kazakhstan setelah penambangan mata uang kripto menjadi ilegal di China akhir tahun lalu.

Negara Asia Tengah itu sekarang menjadi rumah bagi salah satu “peternakan” penambangan bitcoin terbesar di dunia, tempat ribuan komputer bekerja untuk memverifikasi dan memeriksa transaksi, yang memberi tekanan pada jaringan listrik negara itu.

Pembangkit listrik tenaga air juga digunakan di seluruh wilayah, namun terbebani oleh kekeringan.

Ada juga beberapa perselisihan diplomatik antara lima negara bekas republik Soviet di Asia Tengah - yang meliputi Turkmenistan dan Tajikistan - mengenai distribusi sumber daya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com