Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Perwakilan Barat di Norwegia, Taliban Minta Aset Dicairkan

Kompas.com - 24/01/2022, 21:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sementara kaum Islamis mengklaim telah memodernisasi, sebagian besar perempuan nyatanya masih dikecualikan dari pekerjaan sektor publik dan sebagian besar sekolah menengah untuk anak perempuan tetap tutup.

Dua aktivis perempuan bahkan dilaporkan menghilang minggu ini di Kabul.

Pada hari Minggu kemarin, hari pertama dari kunjungan tiga hari ke Oslo, Taliban telah bertemu dengan anggota masyarakat sipil Afghanistan, termasuk aktivis perempuan dan jurnalis, untuk pembicaraan tentang hak asasi manusia.

Baca juga: Polisi Agama Taliban Pasang Poster Perempuan Afghanistan Wajib Tutup Aurat

Salah satu dari mereka yang hadir adalah aktivis hak-hak perempuan Jamila Afghani. Dia mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan pemecah kebekuan yang positif.

“Taliban menunjukkan niat baik. Mari kita lihat apa tindakan mereka, berdasarkan kata-kata mereka," katanya.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah tweet, "Semua warga Afghanistan perlu bekerja sama untuk hasil politik, ekonomi dan keamanan yang lebih baik".

"Para peserta menyadari bahwa pemahaman dan kerja sama bersama adalah satu-satunya solusi," tambah dia.

Ke-15 anggota delegasi Taliban yang semuanya laki-laki tiba pada Sabtu (22/1/2022), dengan menggunakan pesawat yang disewa oleh pemerintah Norwegia.

Di antara mereka adalah Anas Haqqani, seorang pemimpin faksi yang dianggap paling ditakuti dan paling kejam dari gerakan Taliban.

Partisipasinya telah banyak dikritik di media sosial.

Menurut media Norwegia, seorang Norwegia-Afghanistan telah mengajukan pengaduan polisi di Oslo terhadap Haqqani atas kejahatan perang.

"Ini menyakitkan. Seolah-olah Anders Behring Breivik (ekstremis sayap kanan Norwegia yang membunuh 77 orang pada 2011) datang ke suatu negara sebagai delegasi," kata Zahir Athari kepada penyiar publik NRK.

Baca juga: Polisi Agama Taliban Pasang Poster Perempuan Afghanistan Wajib Tutup Aurat

Taliban meminta pencairan aset

Sementara itu, diberitakan Associated Press (AP), Senin, dalam pertemuan tertutup di Norwegia, perwakilan Taliban besar kemungkinan akan mendesak tuntutan mereka agar hampir 10 miliar dollar AS yang dibekukan oleh AS dan negara-negara Barat lainnya dibebaskan saat Afghanistan menghadapi situasi kemanusiaan yang genting saat ini.

“Kami meminta mereka untuk mencairkan aset Afghanistan dan tidak menghukum warga Afghanistan biasa karena wacana politik,” kata delegasi Taliban Shafiullah Azam pada Minggu malam.

“Karena kelaparan, karena musim dingin yang mematikan, saya pikir sudah waktunya bagi masyarakat internasional untuk mendukung warga Afghanistan, bukan menghukum mereka karena perselisihan politik mereka,” tambah dia.

Baca juga: Saat Taliban Penggal Kepala Manekin karena Dianggap Berhala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com