Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Kemanusiaan jadi Agenda Utama Pertemuan Taliban dengan Negara Barat

Kompas.com - 23/01/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

 

KABUL, KOMPAS.com - HAM dan krisis kemanusiaan di Afghanistan, di mana kelaparan mengancam jutaan orang, akan menjadi fokus pada pembicaraan di Oslo antara Taliban, Barat dan anggota masyarakat sipil Afghanistan.

Dalam kunjungan pertama mereka ke Eropa pada Minggu (23/1/2022) sejak kembali berkuasa pada Agustus 2021 lalu, Taliban akan bertemu dengan pejabat Norwegia serta perwakilan AS, Prancis, Inggris, Jerman, Italia, dan Uni Eropa.

Delegasi Taliban akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Amir Khan Mutaqqi.

Baca juga: Hasan Akhund Minta Negara-negara di Dunia Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

Dilansir AFP, agendanya adalah "pembentukan sistem politik perwakilan, tanggapan terhadap krisis kemanusiaan dan ekonomi yang mendesak, masalah keamanan dan kontra-terorisme, dan HAM.

Ini terutama mencakup pendidikan untuk wanita dan anak perempuan," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.

Kelompok garis keras ini memang sempat digulingkan pada tahun 2001, tetapi dengan cepat kembali berkuasa pada bulan Agustus 2021 ketika pasukan internasional memulai penarikan terakhir mereka.

Taliban berharap pembicaraan itu akan membantu "mengubah suasana perang menjadi situasi damai".

Ini dikatakan juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid kepada AFP, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Koresponden Washington Post: Dipimpin Taliban, Penderitaan Rakyat Afghanistan Makin Meluas

Belum ada negara yang mengakui pemerintah Taliban, dan Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt menekankan bahwa pembicaraan itu "tidak akan mewakili legitimasi atau pengakuan terhadap Taliban".

"Tapi kita harus berbicara dengan otoritas de facto di negara ini. Kita tidak bisa membiarkan situasi politik mengarah pada bencana kemanusiaan yang lebih buruk lagi," kata Huitfeldt.

Situasi kemanusiaan di Afghanistan telah memburuk secara drastis sejak Agustus tahun lalu.

Bantuan internasional, yang mendanai sekitar 80 persen anggaran Afghanistan, tiba-tiba terhenti.

AS telah membekukan aset senilai 9,5 miliar dollar AS di bank sentral Afghanistan.

Baca juga: Faizullah Jalal, Profesor Terkemuka Afghanistan Ditangkap karena Kritik Pemerintahan Taliban

Pengangguran telah meroket dan gaji pegawai negeri belum dibayar selama berbulan-bulan di tengah negara dirusak kekeringan parah.

Kelaparan mengancam 23 juta warga Afghanistan, atau 55 persen dari populasi, menurut PBB.

Negara ini membutuhkan 4,4 miliar dollar AS dari negara-negara donor tahun ini untuk mengatasi krisis kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com