Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik 5G dalam Penerbangan di AS Kian Mereda

Kompas.com - 21/01/2022, 08:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gangguan pada perjalanan udara menuju AS yang disebabkan peluncuran layanan 5G di AS mereda pada Rabu (19/1/2022)

Pihak berwenang sudah menyetujui lebih banyak penerbangan, tetapi dilansir Reuters, maskapai penerbangan terkemuka memperingatkan adanya kebingungan peraturan yang "tidak bertanggung jawab".

Menurutnya, ini akan dirasakan masyarakat internasional selama berhari-hari.

Baca juga: Peluncuran 5G Berdampak Pembatalan Penerbangan Menuju AS

Maskapai penerbangan dan perusahaan telekomunikasi sejauh ini telah berselisih mengenai penyebaran layanan seluler 5G.

Ini karena kekhawatiran bahwa sinyal kuat dapat mengganggu sistem pesawat.

Operator di seluruh Asia, Timur Tengah, dan Eropa sudah membatalkan penerbangan ke AS atau mengganti pesawat di menit terakhir.

Hal ini mengganggu perjalanan ribuan penumpang, karena masalah keamanan yang disebabkan penyebaran 5G.

Baca juga: Bangun Ibu Kota Baru Nusantara, Kominfo Siapkan Infrastruktur Telekomunikasi 5G

Tetapi operator Jepang mengatakan pada Rabu malam bahwa mereka akan memulihkan penerbangan yang dibatalkan dan maskapai AS-nya.

Mereka mengatakan ribuan pesawat beroperasi secara normal setelah dua operator telekomunikasi setuju untuk menunda peluncuran 5G di bandara utama.

Di sisi lain, Emirates Dubai, maskapai penumpang internasional terbesar di dunia, juga sempat mengecam kesimpangsiuran masalah 5G ini.

Presiden lama maskapai itu, Tim Clark, mengatakan kepada CNN bahwa pihaknya belum mengetahui sejauh mana masalah keamanan hingga Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Sejumlah Maskapai Tangguhkan Penerbangan ke AS karena Masalah 5G

Dia mengungkapkan apa yang disebut sebagai "salah satu yang tunggakan yang sama sekali tidak bertanggung jawab" dalam kariernya.

Sekitar 32.000 penumpang Emirates "benar-benar tidak nyaman akibat pembatalan penerbangan," kata Clark.

Dia juga menambahkan pesan tentang risiko keselamatan telah "sampai pada tahap yang sangat, sangat terlambat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com