Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 19:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

NUKU’ALOFA, KOMPAS.com - Misi untuk memperbaiki kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan Tonga ke seluruh dunia bisa sampai dua minggu, menurut peringatan operator, karena risiko letusan gunung berikutnya dapat membahayakan kapal perbaikan.

Ribuan keluarga tetap tanpa kabar dari orang-orang terkasih di seluruh Tonga, empat hari setelah ledakan besar gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, yang mengirimkan gelombang tsunami ke seluruh kepulauan.

Baca juga: Tsunami Tonga: Jasad Wanita Inggris yang Hilang Ditemukan, Tewas Saat Selamatkan Anjingnya

Komunikasi tetap terbatas, terutama dengan pulau-pulau terluar, meski beberapa jaringan telepon di dalam negeri telah kembali. Sementara Selandia Baru membantu dengan panggilan satelit.

Samiuela Fonua, ketua Tonga Cable Ltd milik negara yang memiliki dan mengoperasikan kabel bawah laut, mengatakan aktivitas gunung berapi yang terus berlanjut memberikan risiko bagi setiap kapal perbaikan, yang perlu memasuki perairan Tongatapu di dekat lokasi erupsi.

“Kami baru saja melakukan persiapan untuk perbaikan yang mungkin dimulai minggu depan,” katanya kepada Guardian dilansir Selasa (18/1/2022).

“Dengan keberuntungan, kami dapat menyediakan (layanan dari) kabel kami dalam dua minggu ke depan.”

Menurutnya, perhatian utama sekarang adalah soal aktivitas vulkanik, karena kabelnya cukup banyak berada di zona yang sama.

Pengujian awal menunjukkan putusnya kabel bawah laut Tonga sepanjang 827 km sekitar 37 km lepas pantai ibu kota Tonga, Nuku'alofa. Pemotong lain pada kabel domestik sekitar 47 km lepas pantai.

Baca juga: Ahli Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Bisa Merusak Lingkungan Jangka Panjang, Ini Dampaknya

Tonga bergantung pada kabel internasional – bagian dari jaringan 19 kabel bawah laut yang melintasi Pasifik selatan – untuk sambungan telepon dan internetnya dengan seluruh dunia.

Dengan terputusnya kabel bawah laut, negara berpenduduk 105.000 orang ini bergantung pada komunikasi satelit, yang terhambat oleh awan debu besar yang disebabkan oleh gunung berapi.

Kabel Tonga yang terputus mengalir ke Fiji, di mana ia berpotongan dengan Kabel Lintas Selatan trans-Pasifik, menghubungkan Tonga ke Australia, AS, dan seluruh dunia.

Kabel serat optik berada di dasar laut, sejauh 827 km pada kedalaman hingga 3.500 meter.

Kabel komunikasi domestik negara itu membentang dari ibu kota utara ke Pangai dan Neiafu.

Kabel bawah laut Tonga senilai 32 juta dollar AS, yang dibiayai oleh Bank Pembangunan Asia dan Bank Dunia, sampai di Nuku'alofa pada 2013, dan memberikan kecepatan 20 gigabit per detik.

Baca juga: Beritakan Tsunami Tonga, TV Australia Putar Video YouTuber Indonesia Dikejar Ombak Bono Riau

Pada Minggu (16/1/2022), setelah ledakan Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, konektivitas kabel Tonga terputus, dan masuk ke mode ‘single-end feed’, yang berarti kabel tersebut dialiri daya dari ujung Fiji, tetapi tidak dari Tonga.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

AS Hentikan Bantuan ke Gabon Setelah Kudeta Militer

AS Hentikan Bantuan ke Gabon Setelah Kudeta Militer

Global
Penyebab Kebakaran Pesta Pernikahan Irak yang Tewaskan 100 Orang

Penyebab Kebakaran Pesta Pernikahan Irak yang Tewaskan 100 Orang

Global
Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Tewaskan Sedikitnya 100 Orang, Kembang Api Jadi Pemicu

Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Tewaskan Sedikitnya 100 Orang, Kembang Api Jadi Pemicu

Global
UPDATE Ledakan di Nagorno-Karabakh, 68 Orang Tewas, 105 Belum Ditemukan

UPDATE Ledakan di Nagorno-Karabakh, 68 Orang Tewas, 105 Belum Ditemukan

Global
[POPULER GLOBAL] Ledakan di Nagorno-Karabakh | Lansia Timbun Sampah 3 Ton

[POPULER GLOBAL] Ledakan di Nagorno-Karabakh | Lansia Timbun Sampah 3 Ton

Global
Sampah Makanan Menumpuk, Supermarket di Australia Diminta Perpanjang Masa Kedaluwarsa

Sampah Makanan Menumpuk, Supermarket di Australia Diminta Perpanjang Masa Kedaluwarsa

Global
Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi

Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi

Global
Desa-desa Rusia Mati Listrik Setelah Diserang Drone Ukraina

Desa-desa Rusia Mati Listrik Setelah Diserang Drone Ukraina

Global
Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Diklaim Tewas oleh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di Video Pertemuan

Global
Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Singapura Ledakkan Bom Perang Dunia II Seberat 100 Kg, 4.000 Warga Dievakuasi

Global
Lansia Timbun Sampah 3 Ton di Rumah Selama 3 Tahun, Tetangga Lapor Tak Tahan Bau

Lansia Timbun Sampah 3 Ton di Rumah Selama 3 Tahun, Tetangga Lapor Tak Tahan Bau

Global
Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Ukraina Terkini: Rusia Serang Pelabuhan Izmail dengan 38 Drone Selama 2 Jam

Global
Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Polisi AS Pensiun Usai Salah Tabrak Mobil Saat Kejar Tersangka

Global
Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Dianggap Halangi Polisi, Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dibui

Global
Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Ukraina Klaim Komandan Armada Laut Hitam Rusia Tewas di Crimea

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com