LONDON, KOMPAS.com - Dua remaja telah ditangkap di Inggris sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung atas insiden penyanderaan Sabtu (15/1/2022) di sebuah sinagoga di Amerika Serikat (AS).
Keduanya ditahan di Manchester selatan pada Minggu (16/1/2022) malam dan "tetap ditahan untuk diinterogasi," menurut pernyataan dari Kepolisian Greater Manchester melansir ABC News pada Senin (16/1/2022).
Baca juga: Pelaku Penyanderaan Sinagoga di AS Sempat Tuntut Lady Al-Qaeda Dibebaskan dari Penjara
Beberapa sumber penegak hukum di AS mengatakan bahwa para remaja tersebut adalah anak-anak dari pelaku penyanderaan, yang tewas setelah ditembak aparat.
Penangkapan dilakukan sehubungan dengan kebuntuan atas peristiwa penyanderaan 10 jam yang dilakukan pelaku penyanderaan di Jemaat Beth Israel di Colleyville, Texas, sekitar 27 mil barat laut Dallas.
Seorang pria bersenjata yang mengaku memasang bom di sinagoga, mengganggu kebaktian Sabat pada Sabtu (15/1/2022) tepat sebelum pukul 11:00 waktu setempat.
Pelaku menyandera seorang rabi dan tiga orang lainnya, menurut Kepala Polisi Colleyville Michael Miller.
Tersangka, yang diidentifikasi oleh FBI sebagai warga negara Inggris berusia 44 tahun, Malik Faisal Akram, meninggal dalam "insiden penembakan," menurut Miller dan Agen Khusus FBI Dallas yang bertanggung jawab Matt DeSarno, keduanya tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Penyanderaan dalam Sinagoge di Texas, 4 Sandera Selamat, Pelaku Tewas
Beberapa sumber penegak hukum mengatakan kepada ABC News bahwa indikasi awal adalah bahwa Akram ditembak dan dibunuh oleh tim FBI.
FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan Minggu (16/1/2022) bahwa Tim Peninjau Insiden Penembakan "akan melakukan penyelidikan menyeluruh, faktual, dan objektif atas peristiwa tersebut."
Motif insiden itu sedang diselidiki.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.