Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Kembali Gelar Pawai Besar, Ribuan Warga Hadir dengan Spanduk dan Bermasker

Kompas.com - 08/01/2022, 19:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

PYONGYANG KOMPAS.com - Ribuan warga Korea Utara berkumpul dalam rapat umum untuk menunjukkan dukungan mereka bagi rencana Kim Jong Un memperluas militer negara itu.

Daily Mail melaporkan, warga Korea Utara golongan paria termasuk pekerja pabrik dan kantor, petani dan mahasiswa, memegang spanduk dan mengenakan masker, saat berkumpul di alun-alun Kim Il-sung Pyongyang pada Rabu (5/1/2022).

Baca juga: Kirim Surat ke China, Korea Utara Izin Tak Bisa Hadiri Olimpiade Beijing

Pertunjukan “persatuan” yang ini ditunjukkan bagi rezim, di mana ketidakpatuhan dapat memiliki konsekuensi yang parah.

Acara ini digelar setelah Kongres Partai Buruh pertama dari partai yang berkuasa dalam lima tahun. Kim Jong Un saat itu menekankan perlunya rencana lima tahun yang baru untuk mengembangkan perekonomian.

Dalam dekade sejak ia mengambil alih kekuasaan, Korea Utara menunjukkan kemajuan pesat dalam teknologi militernya dengan mengorbankan sanksi internasional.

Terlepas dari kesulitan ekonomi yang parah selama pandemi virus corona, Kim Jong Un mengatakan pekan lalu bahwa negaranya akan terus membangun kemampuan militernya.

Baca juga: Korea Utara Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik Kedua, Sukses Capai Target

Selama rapat pleno Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa, Kim mengulangi sumpahnya untuk meningkatkan kapasitas militer negaranya dan memerintahkan produksi sistem senjata yang lebih kuat dan canggih.

Acara itu juga terjadi ketika Korea Utara menembakkan apa yang diklaimnya sebagai 'rudal hipersonik' kedua, bergabung dengan perlombaan global untuk mengembangkan senjata 'generasi baru', yang dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal.

Menurut media pemerintah KCNA, rudal yang diluncurkan pada Rabu, berhasil mencapai targetnya sekitar 430 mil jauhnya.

Namun, pada Jumat (7/1/2022), Korea Selatan menolak klaim Korea Utara dan mengatakan itu sebagai pernyataan yang dilebih-lebihkan. Seoul menilai rudal balistik normal yang dapat dicegat.

Korea Selatan sebelumnya telah menghindari secara terbuka memperdebatkan uji senjata Korea Utara, tampaknya agar tidak memperburuk hubungan.

Baca juga: Muncul Grafiti Menghina Kim Jong Un, Ribuan Warga Korut Diminta Serahkan Tulisan Tangan

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya yakin Korea Utara belum memperoleh teknologi yang dibutuhkan untuk meluncurkan senjata hipersonik.

Dikatakan dalam sebuah laporan bahwa apa yang ditembakkan Korea Utara pada Rabu (5/1/2022) adalah jenis rudal balistik yang ditampilkan pada Oktober selama pameran senjata di Pyongyang, ibukotanya.

Dikatakan pasukan Korea Selatan dan AS bisa menembak jatuh senjata itu.

Kementerian mengatakan klaim Korea Utara bahwa senjata itu terbang 700 kilometer (435 mil) dan bermanuver ke samping tampaknya berlebihan.

Pejabat kementerian mengatakan klaim itu kemungkinan ditujukan untuk audiens domestik demi meningkatkan kepercayaan publik terhadap program misilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com