PYONGYANG KOMPAS.com - Ribuan warga Korea Utara berkumpul dalam rapat umum untuk menunjukkan dukungan mereka bagi rencana Kim Jong Un memperluas militer negara itu.
Daily Mail melaporkan, warga Korea Utara golongan paria termasuk pekerja pabrik dan kantor, petani dan mahasiswa, memegang spanduk dan mengenakan masker, saat berkumpul di alun-alun Kim Il-sung Pyongyang pada Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Kirim Surat ke China, Korea Utara Izin Tak Bisa Hadiri Olimpiade Beijing
Pertunjukan “persatuan” yang ini ditunjukkan bagi rezim, di mana ketidakpatuhan dapat memiliki konsekuensi yang parah.
Acara ini digelar setelah Kongres Partai Buruh pertama dari partai yang berkuasa dalam lima tahun. Kim Jong Un saat itu menekankan perlunya rencana lima tahun yang baru untuk mengembangkan perekonomian.
Dalam dekade sejak ia mengambil alih kekuasaan, Korea Utara menunjukkan kemajuan pesat dalam teknologi militernya dengan mengorbankan sanksi internasional.
Terlepas dari kesulitan ekonomi yang parah selama pandemi virus corona, Kim Jong Un mengatakan pekan lalu bahwa negaranya akan terus membangun kemampuan militernya.
Baca juga: Korea Utara Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik Kedua, Sukses Capai Target
Selama rapat pleno Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa, Kim mengulangi sumpahnya untuk meningkatkan kapasitas militer negaranya dan memerintahkan produksi sistem senjata yang lebih kuat dan canggih.
Acara itu juga terjadi ketika Korea Utara menembakkan apa yang diklaimnya sebagai 'rudal hipersonik' kedua, bergabung dengan perlombaan global untuk mengembangkan senjata 'generasi baru', yang dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal.
Menurut media pemerintah KCNA, rudal yang diluncurkan pada Rabu, berhasil mencapai targetnya sekitar 430 mil jauhnya.
Namun, pada Jumat (7/1/2022), Korea Selatan menolak klaim Korea Utara dan mengatakan itu sebagai pernyataan yang dilebih-lebihkan. Seoul menilai rudal balistik normal yang dapat dicegat.
Korea Selatan sebelumnya telah menghindari secara terbuka memperdebatkan uji senjata Korea Utara, tampaknya agar tidak memperburuk hubungan.
Baca juga: Muncul Grafiti Menghina Kim Jong Un, Ribuan Warga Korut Diminta Serahkan Tulisan Tangan
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya yakin Korea Utara belum memperoleh teknologi yang dibutuhkan untuk meluncurkan senjata hipersonik.
Dikatakan dalam sebuah laporan bahwa apa yang ditembakkan Korea Utara pada Rabu (5/1/2022) adalah jenis rudal balistik yang ditampilkan pada Oktober selama pameran senjata di Pyongyang, ibukotanya.
Dikatakan pasukan Korea Selatan dan AS bisa menembak jatuh senjata itu.
Kementerian mengatakan klaim Korea Utara bahwa senjata itu terbang 700 kilometer (435 mil) dan bermanuver ke samping tampaknya berlebihan.
Pejabat kementerian mengatakan klaim itu kemungkinan ditujukan untuk audiens domestik demi meningkatkan kepercayaan publik terhadap program misilnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.