Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazakhstan Umumkan Kondisi Darurat, 8 Aparat Tewas, Presiden Minta Bantuan Aliansi Rusia

Kompas.com - 06/01/2022, 07:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

ALMATY, KOMPAS.com - Kerusuhan pecah di kota-kota di seluruh Kazakhstan pada Rabu (6/1/2021), ketika ribuan orang dengan marah memprotes kenaikan harga bahan bakar yang tajam yang memicu pengunduran diri pemerintah negara Asia Tengah itu.

Khabar 24 melaporkan keadaan darurat telah diberlakukan di seluruh negeri. Sementara pengunjuk rasa mulai menerobos bandara di kota terbesar negara itu, Almaty.

Baca juga: Dilanda Protes Besar, Kabinet Pemerintah Kazakhstan Mengundurkan Diri

Kondisi darurat akan diterapkan hingga 19 Januari, dengan kantor berita mengatakan pembatasan pergerakan, termasuk transportasi, diterapkan di tiga kota besar dan 14 wilayah.

Di tiga kota, pejabat pemerintah setempat diserang, bangunan dirusak dan "batu, tongkat, gas, merica, dan bom molotov digunakan," menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan.

Seorang jurnalis di Almaty mengatakan kepada CNN bahwa mereka mengalami pemadaman internet, dan lampu tampak padam di gedung-gedung di dekat kediaman Presiden dan kantor walikota.

Layanan pers bandara Almaty mengatakan kepada outlet lokal Orda.kz ada "sekitar 45 penyerang berada di bandara" pada Rabu (5/1/2022) malam.

"Petugas bandara mengevakuasi penumpang sendiri," tambah mereka melansir CNN.

Protes itu tersulut ketika pemerintah mencabut kontrol harga pada bahan bakar gas cair (LPG) pada awal tahun, menurut laporan Reuters.

Padahal, banyak orang Kazakh telah mengubah mobil mereka untuk menggunakan bahan bakar jenis itu, karena biayanya yang rendah.

Baca juga: Profil Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kazakhstan

Asap mengepul dari gedung balai kota selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022. AP PHOTO/YAN BLAGOV Asap mengepul dari gedung balai kota selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.

Perdana Menteri Kazakhstan Askar Mamin mengundurkan diri di tengah protes.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengadakan pertemuan tentang "situasi sosial-politik dan sosial-ekonomi yang sulit berkembang di negara itu," menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web kepresidenan Rabu (5/1/2022).

Alikhan Smailov telah ditunjuk sebagai penjabat perdana menteri, dan anggota pemerintah akan terus menjabat sampai pembentukan kabinet baru, tambah pernyataan itu.

Tokayev mengatakan dalam pidato televisi nasional pada hari yang sama bahwa ia akan mengambil alih Dewan Keamanan negara itu.

Dalam pidato televisi kedua, Presiden Kazakh meminta bantuan dari aliansi militer yang terdiri dari negara-negara pasca-Soviet, setelah "teroris" merebut bandara Almaty, termasuk lima pesawat dan berperang dengan militer di luar kota.

Menurut kantor berita negara Kazinform, Tokayev meminta kepala Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang meliputi Rusia, Belarus dan Kirgistan, untuk membantu memadamkan kerusuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com