XI'AN, KOMPAS.com - Kota Xi'an di China pada Senin (27/12/2021) memperketat lockdown ke tingkat terketat, melarang warga mengemudikan mobil dalam upaya mengendalikan wabah Covid-19 terburuk di negara itu dalam 21 bulan terakhir.
China menerapkan strategi "nol-Covid" dari pembatasan yang ketat, karantina panjang, dan lockdown yang ditargetkan, ketika bersiap menyambut ribuan pengunjung luar negeri untuk Olimpiade Beijing pada Februari 2022.
Namun, di Xi'an yang dihuni 13 juta penduduk, sedang menghadapi hari kelima lockdown. Kasus harian Covid-19 di China naik ke jumlah tertinggi sejak Maret 2020.
Baca juga: China Lockdown 13 Juta Orang di Xian akibat Lonjakan Covid-19
Pembatasan semakin ketat pada Senin ketika Xi'an mengumumkan akan memberlakukan langkah-langkah kontrol sosial yang paling ketat, menurut akun media sosial pemerintah kota yang dikutip AFP.
Xi'an mencatat 150 kasus baru pada Senin, sehingga totalnya menjadi sekitar 650 sejak 9 Desember.
Tidak ada kendaraan yang diizinkan di jalan kecuali untuk membantu pekerjaan pengendalian penyakit, kata pengumuman terakhir.
Polisi dan pejabat kesehatan akan memeriksa dengan ketat mobil-mobil, dan yang melanggar aturan dijebloskan ke penjara 10 hari dan denda 500 yuan (Rp 1,11 juta).
Sebanyak dua kota lain di provinsi Shaanxi juga melaporkan kasus yang terkait dengan Xi'an. Pihak berwenang mendesak pekerja migran dari kota itu untuk tidak pulang ke rumah pada liburan Tahun Baru Imlek yang akan datang.
Wabah varian Delta yang menyebar cepat menyebabkan gejala parah pada empat pasien termasuk seorang anak berusia satu tahun, tabloid Global Times yang dikelola pemerintah melaporkan.